Sadar nggak kalian bertambahnya umur! Bertambahnya juga kenangan masa lalu yang ingin diulang. Tiap hari ngebayangin betapa indahnya masa kecil ternyata, gitu aku kenapa aku lewatin dengan tidak penuh kesenangan.
Saat kecil ingin cepat dewasa, giliran masuk dewasa ingin kembali ke masa kecil. Siklus kehidupan ini tidak ada yang tahu. Tidak ada yang bisa menebak kita bakal jadi apa nantinya. Saat kecil bermain apa saja, dan saat dewasa kita akan berprofesi apa semua jalan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Hargai setiap kenangan dalam waktu, karena kita tidak tahu sampai kapan Tuhan menghentikan nafas kita”.
Sejatinya manusia didunia hanya mampir minum, itu kenyataanya. Awalnya aku tidak peduli itu benar atau salah. Kukiran hanya peribahasa kata orang saja. Setelah kini memasuki umur ke 26 tahun, rasanya kok cepet banget sudah setengah fase kehidupan. Padahal masih kemarin saja hidup bersama orangtua, bangun tidur sudah ada sarapan tersedia. Eh sekarang tiap hari overthingking nasib sendiri. Gimana caranya berhadapan dengan orang lain? Gimana caranya biar nggak diremehkan orang lain? Gimana biar roda ini tetap stabil? Dan gimana-gimana lainnnya agar Tuhan selalu beri kebaikan untuk kita.
Masih nggak menyangka sudah melewati fase kehidupan paling mutakhir. Kalau lagi sendirian melamun nyebayangin lagi hal-hal dulunya tidak begitu menyenangkan justru sekarang sangat menyesal dilewatkan. Terutama lagi motoran sendiri, momen pas membayangkan masa lalu penuh kenangan, pernah nangis juga pas naik motor. Untung pakai maske jagi nggak ketahuan pengendara lain. Kenapa ya rasanya plong banget meneteskan air mata pas naik motor?.