Tidak dapat dipungkiri, hamil memberikan tubuh banyak ‘jejak’ yang terkadang membuat Ibu jadi tidak percaya diri. ‘Jejak’ itu bisa dilihat dari munculnya guratan garis di salah satu atau beberapa bagian tubuh yang bisa saja berwarna merah, merah muda, ungu, atau coklat tergantung warna permukaan kulit. Kita juga mengenalnya dengan sebutan stretch mark.
Stretch mark atau dalam bahasa latin Striae gravidarum memang tidak berbahaya. Hanya saja, dari segi estetis, wanita manapun tidak ingin memilikinya dan berusaha untuk menghilangkannya meskipun harus mengeluarkan biaya. Tapi tahukah Ibu, bahwa guratan ini dialami oleh 8 dari 10 ibu hamil? Yuk cari tahu dulu tentang stretch mark ini!
Kenapa bisa muncul stretch mark saat hamil?
Guratan yang muncul ini sebenarnya dapat dikategorikan sebagai ‘luka’ karena kulit yang merenggang secara cepat mengikuti perubahan tubuh saat hamil. Garis ini akan muncul ketika tubuh berkembang lebih cepat dari pertumbuhan kulit sehingga jaringan elastis pada lapisan kulit dalam jadi rusak dan terjadi peradangan. Salah satu kondisi yang mendukung munculnya stretch mark, yaitu ketika hamil.
Perkembangan tubuh yang cepat saat kehamilan membuat kulit harus beradaptasi dengan perubahan terus-menerus, tapi sayangnya kulit sulit menyesuaikan keadaan. Hasilnya, terbentuklah luka seperti robekan.
Faktor lain, yang masih jadi perdebatan tapi cukup masuk akal, ialah stretch mark terbentuk karena adanya pembentukan lapisan kulit dengan meningkatkan kadar hormon kehamilan. Hal ini dipahami karena secara bersamaan, hormon-hormon saat hamil menarik lebih banyak air ke kulit dan malah mengendurkan ikatan antara serat kolagen.
Serat kolagen merupakan protein yang diproduksi oleh sel tubuh untuk memberi kekuatan dan elastisitas kulit, serta membantu regenerasi/pergantian kulit sehingga kulit Ibu tetap lembap dan halus. Oleh karena itu, jika serat kolagen tidak lentur lagi, inilah yang membuat kulit jadi mudah ‘robek’ ketika diregangkan dan membentuk stretch mark.
Baca juga 7 Tanda Ibu Hamil Alami Ruam Gatal (PUPPP)
Kapan muncul dan hilang stretch mark?
Biasanya, guratan ini akan muncul saat memasuki trimester ketiga atau dalam 3 bulan terakhir masa kehamilan. Setelah melahirkan, guratan dapat berkurang dengan sendirinya, tapi tidak hilang sepenuhnya. Semakin cepat Ibu menangani stretch mark, mungkin bisa dimaksimalkan bekasnya agar tersamarkan. Akan tetapi, dalam jangka waktu 1 tahun tanpa perawatan, akan sangat sulit menghilangkannya karena guratan ini sudah dianggap mature atau terlalu ‘tua’ untuk dirawat.
Tingkatan bentuk stretch mark
Salah satu hal yang dinilai dokter saat ingin mengobati guratan ini adalah sudah berapa lama Ibu memilikinya. Oleh karena itu, penampilan stretch mark akan berbeda seiring berjalannya waktu, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Tingkat 1 : Guratan awal akan muncul agak berwarna merah muda (pink), dan mungkin sedikit gatal. Kulit di sekitar guratan jadi terlihat ‘rata’, ‘licin’, dan ‘tipis’
Tingkat 2 : Lalu secara bertahap, guratan jadi semakin besar, lebar, dan panjang. Warnanya juga berubah agak memerah atau keunguan
Tingkat 3 : Saat guratan lama tidak diatasi, warna kemerahan/keunguan jadi memudar. Beberapa bulan setelah kehamilan, warnanya akan sepenuhnya menghilang dan menjadi putih pucat atau keabu-abuan. Tampilan guratannya pun jadi sedikit tebal, bentuknya dan panjangnya jadi tidak jelas.
Di bagian mana saja stretch mark bisa muncul?
Stretch mark bisa muncul di berbagai bagian tubuh Ibu yang jumlah lemaknya banyak, seperti di payudara, paha, pinggul, bokong, lengan bagian atas, atau punggung bagian bawah.
Baca Juga 5 Penyebab Terjadinya Prolaps Tali Pusat
Cara mencegah stretch mark
Sebelum hal ini terjadi, Ibu tentu ingin melakukan berbagai cara untuk mencegahnya. Ini yang dapat Ibu lakukan:
1. Pastikan kulit tetap lembap dengan menggunakan krim atau minyak
Rutin mengoleskan krim atau minyak dapat meningkatkan elastisitas (kelenturan) kulit sehingga kulit tidak mudah robek akibat peregangan. Selain itu, dapat mengurangi rasa gatal atau kulit kering selama kehamilan. Sebaiknya, oleskan setiap habis mandi untuk hasil yang maksimal. Produk krim atau minyak yang bisa dibeli, yaitu Bio Oil, Mama’s choice stretch mark serum, Vienna cream, atau Sebamed.
2. Menjaga kulit tetap lembap dan terhidrasi
Kulit yang terhidrasi akan terasa lebih lembut sehingga lebih elastis dibandingkan kulit kering yang kaku. Penuhi rekomendasi kebutuhan minum air putih 8 gelas atau total 2 liter perhari, dapat membantu kulit tetap terhidrasi dan dapat memperbaiki penampilan secara keseluruhan, seperti wajah jadi lebih cerah dan kulit jadi lebih sehat.
3. Hindari kafein
Ternyata, kafein dapat meningkatkan risiko kulit jadi kering sekali dan ini meningkatkan risiko munculnya stretch mark. Kafein dapat ditemukan pada kopi, teh, minuman bersoda, cokelat, minuman berenergi, atau permen penyegar nafas. Ibu dianjurkan untuk menghindari kafein. Namun, jika sesekali Ibu ingin mengonsumsi kafein, disarankan untuk minum air putih sebanyak mungkin.
4. Pertahankan diet sehat
Cara ini dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan yang terlalu cepat dan berlebihan sampai membuat Ibu mengalami obesitas saat hamil. Selain itu, nutrisi yang baik dapat memperbaiki kesehatan kulit dan menghidrasi dari dalam tubuh. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan protein, zinc, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Mengonsumsi vitamin selama masa prenatal juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu
5. Segera atasi jika mulai muncul sedikit guratan
Ibu memang tidak bisa sepenuhnya menghilangkan potensi munculnya guratan ini, tapi Ibu bisa meminimalisir bentuk tampilan guratannya sehingga tidak terlalu kentara.
Cara menghilangkan stretch mark
Terlanjur memiliki guratan ini dan sudah lama tidak diatasi? Ibu bisa mencoba beberapa metode di bawah ini:
Krim retinol merupakan obat topikal yang berasal dari vitamin A. Tampilan kulit Ibu yang ada guratan akan lebih baik menggunakan retinoid, terlebih jika masih awal-awal muncul. Krim ini akan membantu membentuk kolagen di kulit sehingga bekasnya tidak terlalu kentara karena akan terlihat sama dengan warna kulit Ibu. Akan tetapi, penggunaan retinoid perlu Ibu diskusikan dulu dengan dokter yaa, karena akan berbahaya jika dipakai saat hamil.
Dengan terapi laser atau cahaya, dapat menstimulasi kolagen dan elastin di kulit agar dapat bertumbuh. Dokter akan membantu Ibu untuk menentukan jenis terapi laser yang tepat dan sesuai kebutuhan Ibu.
Microneedling adalah metode yang digunakan dokter untuk mengurangi bekas luka dan kerutan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat memperbaiki kondisi stretch mark yang awal-awal muncul atau sudah berusia 4 minggu lebih. Penelitian tahun 2016 menyarankan metode ini bekerja lebih baik dibanding microdermabrasion.
Secara umum, metode ini efektif untuk memperbaiki penampilan garis guratan.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan gel yang mengandung asam hialuronat dan ekstrak bawang merah dapat memudarkan gurat setelah 12 minggu secara rutin
Proses untuk menyamarkannya tidak lagi mudah dan kemungkinan Ibu perlu merogoh kocek, tergantung perawatan yang ingin dilakukan. Perkiraan biaya yang perlu dikeluarkan bisa dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter terkait perawatan yang diinginkan dan disesuaikan kesanggupan secara finansial.
Baca juga Plasenta Previa: 6 Hal Penting untuk Menghindari Pendarahan
Cerita Pengalaman
Punya stretch mark di tubuh memang tidak menyenangkan dan membuat malu, tapi Ibu bisa berbangga karena gurat ini menandakan Ibu sudah berhasil menjaga bayi dengan sehat selama 9 bulan. Ibu bisa percaya diri mengatakan ini adalah tanda keibuan.
Sebuah pengalaman seorang Ibu, inisial HN saat mengatasi stretch mark dan selulit mencoba menerapkan hidup sehat. Pertama, tidak duduk terlalu lama. Setelah duduk atau beristirahat selama satu jam, kemudian berdiri dan jalan keliling rumah sebentar, lalu istirahat lagi. Kedua, mengurangi konsumsi garam karena garam meningkatkan penyerapan air dalam tubuh. Ibu HN juga melakukan olahraga, tapi tidak yang ekstrim, seperti jalan kaki santai selama 30 menit atau menggunakan waktu di sela-sela aktivitas (menaiki tangga bukan lift, berjalan-jalan di taman dengan anak, parkir mobil agak jauh).
Ibu HN juga mendukung Ibu lainnya untuk tidak terlalu memusingkan atau khawatir dengan guratan dan selulit karena itulah tanda seorang Ibu. Percayalah dengan menggunakan pelembap, minum air putih, menjaga pola makan dengan baik, serta olahraga yang teratur, dapat membantu mengurangi guratan tersebut.
Ada kutipan sebuah kalimat untuk menyemangati Ibu, jadi coba katakan ini pada diri sendiri ya, Bu!
“Aku cantik. Stretch mark atau guratan di tubuh ini adalah bukti bahwa aku membawa sosok kehidupan ke dunia dan inilah yang terpenting”
Semoga artikel ini bikin Ibu jadi lebih percaya diri yaa! Jangan lupa sebarkan ke Ibu lainnya agar semakin banyak yang terbantu juga!
Baca juga Linea Nigra di Perut: Bisa Hilang Gak, Ya?
Referensi