Buku adalah jendela dunia
Sejak kecil kita selalu diberitahu atau bahkan melihat tulisan diatas, yang seakan kalimat itu akan terus ada dibenak kita. Iya, buku adalah jendela dunia. Melalui buku kita bisa mengetahui segala sesuatu tentang indahnya dunia, pengetahuan baru, ilmu baru dan tentunya akan mendapat pelajaran penting lainnya dari buku yang kita baca.
Menumbuhkan minat membaca buku sebenernya sebuah tantangan sendiri bagi setiap orang. Karena semakin dewasa, keinginan untuk membaca kadang kala hilang tergantikan oleh hal lainnya. Padahal saat ini pun sudah tersedia banyak e-book yang dengan mudahnya bisa diakses melalui gadget yang kita miliki. Sayang sekali, minat membaca itu banyak yang hilang, yang bahkan aku sendiri pun juga merasakan kelunturan minat membaca buku, hingga baru belakangan ini mencoba untuk bisa membuka lembaran halaman kembali.
Beberapa tahun lalu, aku melihat ada project Microlibrary series yang di desain oleh SHAU Architects. Awal pengerjaan microlibrary ini adanya di Bandung, yang namanya Microlibrary Bima. Waah! Sungguh.. aku sangat terpesona dengan desain yang dibuat. Unik sekali! Beberapa kali pun aku ingin sekali berkunjung ke microlibrary ini, namun belum nemu waktu yang pas. Sampai akhirnya, aku berkunjung ke Semarang beberapa waktu lalu, dan yapss! Ada project microlibrary seriesnya mereka disini, yaitu Microlibrary Warak Kayu.
Microlibrary Warak Kayu diinisiasi oleh Arkatama Isvara Foundation (AIF) yang menjadi sponsor dalam pembangunan perpustakaan ini. Microlibrary Warak Kayu merupakan perpustakaan warga pertama di Semarang yang sepenuhnya terbuat dari kayu bersertifikat Forest Stewardship Council (SFC) yang memenuhi prinsip-prinsip hutan berkelanjutan.
Microlibrary ini berada di Semarang, tepatnya di Jl. DR. Sutomo, Barusari, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50245