Pertama kali sih enggak sadar, lama kelamaan jadi memperhatikan gayanya ketika kami bertatap muka. Kalau dilihat pura-pura mundur bersembunyi. Kalau saya pura-pura enggak perhatikan, baru dia memajukan wajahnya melihat saya.
Kadang dari lorong antar kamar muncul tiba-tiba mau mengagetkan saya yang baru keluar kamar mandi. Tetapi saya kadang tidak pernah menanggapinya, padahal saya kaget banget.
Kenapa saya tidak mau menanggapinya? Nanti jadi kebiasaan suka menakuti saya, karena berbagai wajah keterkejutan saya yang nampak sepertinya menyenangkannya.
Apakah ini bentuk dari mencari perhatian? Entahlah, semua sama dalam pola pengasuhan pada kedua ananda.
Barangkali hanya ingin “mengganggu” saya saja. Memang kesenangannya. Begitu juga kalau mengganggu adik kecilnya, sama saja. Cuma memang dia paling senang memegang ujung rambut sambil diputar-putar. Gemas katanya.