Keinginan saya semasa muda sedikit anti mainstream. Mengidamkan kehidupan masa depan sebagai ibu rumah tangga. Saya ingin membesarkan anak-anak sendiri dan mengurus rumah tangga. Entah kenapa, membayangkannya saja menentramkan.
Tentu saja saat itu hanya sebatas bayangan. Mana mungkin toga yang capek-capek saya dapatkan dan harapan orang tua yang tertanam di baliknya, diabaikan. Wanita karier tetaplah menjadi tujuan utama.
Namun, siapa sangka takdir mewujudkan impian itu bertahun-tahun setelahnya. Padahal tidak pernah terbersit akan resign dari pekerjaan yang saya emban, yaitu PNS di salah satu instansi pemerintah pusat. Siapa yang rela meninggalkan status tersebut? Jangankan orang di sekeliling saya, saya pun berat.
Takdir tetap memiliki kekuatan terdahsyat. Nyatanya sekarang, saya benar-benar menjadi ibu rumah tangga.
Sayangnya, respon yang saya terima rupanya lebih dari apa yang diduga. Ibu rumah tangga masih lekat dengan stigma. Sejuta stigma, di antara hitungan jari dukungan. Selalu disangkut pautkan dengan toga yang pernah melekat di kepala. Mau di bawa ke mana ijazahnya?
Baca Selengkapnya
Visit Blog