Anakku sudah gede kok masih susah diajak sholat ya" "Aduh anak lelakiku sudah SMP masih aja bolong puasanya" Berbagai keluhan pernah kita dengar atau kita alami sendiri terkait kesadaran religius anak-anak yang dianggap kurang, padahal sudah menginjak usia akil baligh, usia dimana ibadah-ibadah wajib seperti sholat lima waktu dan puasa Ramadan telah menjadi ritual yang tak bisa ditinggalkan tanpa alasan yang diperbolehkan syariat.
Khawatir akan nasib anak-anak yang lalai urusan agama seringkali menghantui hati sebagai orang tua. Sebab bagaimanapun kelak di akherat sebagai orang tua harus mempertanggungjawabkan bagaimana mereka mendidik, membimbing, membesarkan anak-anak yang dititipkan oleh Sang Kuasa.
Bagaimana cara membangun sisi religius sang buah hati? Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Tumbuhkan sisi religius sejak dini
Kesadaran beragama tidak muncul secara instan. Meski hidayah adalah wilayah Allah untuk menganugerahkannya kepada siapa yang Dia kehendaki namun manusia wajib memperjuangkannya. Tumbuhkan sisi religius anak-anak sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Biasakan janin mendengarkan kalam-kalam Illahi dengan memperkenalkannya dengan murottal. Lebih baik lagi ayah bunda yang membaca Al Qur'an secara langsung sehingga bayi dalam kandungan mengenal orang tuanya yang mengajarkan agama.