Purnama Kedua Belas …. Novel ini dibuka seperti novel-novel Andrea Hirata yang lain, selalu dibuka dengan suasana tokoh yang dikaitkan dengan alam, yang pada akhirnya aku ketahui sebagai kalimat majas.
Novel ini berkisah tentang ikatan antara seorang ayah dan anak. Ada sabar, tokoh ayah yang menjadi garis besar dalam novel ini. Seperti namanya, Sabari adalah lelaki sabar yang hidupnya–menurutku, sangat mengenaskan. Sabari mencintai Marlena. Marlena membenci Sabari. Sungguh ironi.
Novel ini mampu memberikan tawa pada halaman sebelumnya dan menghadirkan air mata pada lembar berikutnya. Bersiaplah, novel setebal 412 halaman ini siap mengaduk-aduk emosimu.
Untuk aku, perjalanan bersama novel ‘Ayah’ punya kisah yang tidak mudah aku lupakan hingga hari ini. Novel ‘Ayah’ sudah aku tunggu saat menyelesaikan ‘Sebelas Patriot’ yang pada bagian coming soon memperlihatkan cover awal ‘Ayah’. Walaupun telat beberapa bulan setelah novel ini diterbitkan pertama kali, akhirnya aku membeli novel ‘Ayah’ via online, mencoba memberikan hadiah pada diri sendiri–alasan utama kenapa aku menunda membeli novel ‘Ayah’ J.
Saat itu aku yang masih buta akan dunia bajak membajak dalam dunia literasi tidak menyadari kalau aku membeli novel bajakan. Awalnya aku mau memaklumi, ya okelah bajakan, tetapi masih bisa kebaca walaupun sedikit kabur. Namun, pada akhirnya aku menemukan kekecewaan, mungkin inilah akibat dari mengecewakan mereka yang tersakiti oleh novel bajakan yang aku beli.
Melanjutkan membaca novel ‘Ayah’ versi bajakan ini bikin emosi, bagaimana tidak, banyak halaman hilang dan jilid novel yang mudah lepas, padahal baru pertama kali dibaca. Lihatlah bagaimana rupa novel bajak pertama dan satu-satunya yang pernah kubeli ini.
Review dan pengalamanku pernah membeli buku bajakan dapat dibaca lebih lanjut melalui link berikut: