Sepanjang tahun 2023, kita selalu dikejutkan dengan berita-berita kekerasan seksual. Pelaku kekerasan seksual tersebut juga semakin dekat hubungannya dengan korban. Terkadang ayah, paman, saudara laki-laki, pacar dan tetangga.
Perlahan nasihat tentang berhati-hati dengan orang asing, tampaknya akan berubah menjadi berhati-hati dengan siapa saja, termasuk orang terdekat.
Beberapa waktu lalu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) merilis data yang cukup mengkhawatirkan mengenai kekerasan dan tindakan kriminal terhadap anak-anak di Indonesia.
Dihitung mulai Januari hingga 28 Mei 2023, sudah tercatat sebanyak 9.645 kasus kekerasan dan tindakan kriminal yang menimpa anak-anak. Angka ini mengejutkan dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Dari data keseluruhan kasus kekerasan dan tindakan kriminal di atas, mari kita lihat lebih dalam lagi tentang siapa saja korban dari aksi keji tersebut.
Disebutkan lebih dari 89% korban adalah anak perempuan, dengan angka mencapai 8.615 kasus. Sementara itu, 1.832 anak laki-laki juga menjadi korban. Data ini mencerminkan ketidaksetaraan yang masih ada dalam perlindungan anak di Indonesia, dan menunjukkan bahwa anak perempuan lebih rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan.
Lebih mirisnya, dalam pengkategorian jenis kekerasan, kekerasan seksual terhadap anak menduduki peringkat pertama dengan angka yang sangat amat mencemaskan. Yaitu terdapat 4. 280 kasus kekerasan seksual pada anak sepanjang Januari hingga Mei 2023.
Tidak hanya kekerasan seksual, kasus kekerasan fisik dan psikis juga mencapai angka yang memprihatinkan. Kasus kekerasan fisik tercatat mencapai 3.152 kasus, dan kekerasan psikis sebanyak 3.053 kasus.
Angka yang cukup besar dan mengkhawatirkan tentang bagaimana perkembangan fisik, mental dan masa depan anak-anak di Indonesia.
Artikel lengkapnya sila dibaca di blogku ya, jangan lupa untuk meninggalkan komentar. Terima kasih