Sudah baca buku ‘Perempuan Berbicara Kretek’ karya Abmi Handayani? Atau novel berjudul ‘Gadis Kretek’ karya Ratih Kumala? Sekadar info, dua buku tersebut sangat perlu dibaca.
Tulisan kali ini memang tidak akan membahas review dari kedua buku tersebut. Saya hanya ingin membahas hal yang lebih general terkait perempuan dan kretek itu sendiri.
Ada apa dengan perempuan dan kretek? Teman-teman pasti sudah bisa menebaknya. Ini terkait dengan stigma yang selalu muncul ketika perempuan bersanding dengan kretek.
Hal yang selalu terjadi secara berulang pada perempuan-perempuan, di desa maupun kota, adalah perkara stigmatisasi yang dilekatkan pada perempuan perokok, baik filter maupun kretek.
Kalau merokok dilakukan oleh laki-laki dianggap sebagai sebuah bentuk kejantanan, sementara jika dilakukan oleh perempuan, justru kesan buruk dan nakal yang timbul. Kenapa bisa begitu?