Mengapa malah sibuk bikin video, bukannya ke TPS?.
Jawabannya adalah, karena KTP saya masih terdaftar di rumah eyangnya anak-anak. Hih, males banget jika harus ke sana untuk mencoblos.
Jujur, saya masih sulit bersikap normal melihat bahkan memikirkan lansia yang eror itu. Terlebih kapan hari papinya anak-anak tanpa merasa bersalah malah video call dari rumah bapaknya itu, dan ngeliatin si lansia itu.
Bulu kuduk auto bergidik lagi dong, teringat lagi momen merasa diintip ketika sedang mandi dulu.
Dengan kondisi demikian, gimana caranya cobak saya bisa ke TPS?. Sementara letak TPSnya itu biasanya dekat rumah si lansia itu.
Jadi begitulah, saya terpaksa tidak bisa ikutan menyumbangkan suara untuk memilih pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang.
Yang ujungnya saya agak bersyukur, karena nggak maksain milih, orang nggak menang juga pilihan saya, hahaha.
Cerita selengkapnya di blog reyneraea.com tentang Curhat Pemilu 2024