Aku pernah ngalamin kejadian yang bikin aku bengong. Salah satu tamu di rumah nanya, "Mau pergi ke mana?" Aku jawab santai, "Minjem buku ke perpustakaan." Aku pikir reaksinya bakal biasa aja, tapi dia malah heran, "Lho, udah lulus kuliah kan kamu? Kok masih baca buku?" Belum sempat aku jawab, tamu satunya nyeletuk, "Siapa tau mau kuliah lagi, kan yaa."
Momen itu bikin aku flashback ke masa SD, waktu masih zamannya tuker-tukeran biodata di binder atau notebook gemes. Hampir semua temen sekelas menganggap membaca itu bukan hobi. "Membaca itu tugas sekolah," kata mereka. "Hobi tuh yang bikin seneng." Salah satu temen sekelas malah komen, "Gak keren ah, tulis yang lain dong hobinya."
Ternyata anggapan kayak gitu masih banyak dipercaya orang, bahkan setelah dewasa. Masih ada yang menganggap membaca itu cuma buat anak sekolah, gak keren, atau bahkan gak ada gunanya kalau bukan buku pelajaran. Makanya, di artikel ini, aku mau bahas mitos-mitos tentang membaca yang masih dipercaya banyak orang, sekaligus menyebutkan fakta sebenarnya dan kenapa mitos-mitos ini masih bertahan sampai sekarang.