Menurut saya pribadi, mengangkat kisah nyata dalam cerpen sangat berhasil menyampaikan rasa dan pesan penulis. Adanya alur cerita dan dikemas lebih singkat, membuat pembaca tidak bosan. Banyak kisah yang disampaikan dan tentunya dari berbagai sudut pandang penulis, bahkan juga dari orang-orang di sekitar penulis, sehingga membuat buku ini lebih kaya akan pelajaran hidup.
Bagi yang ingin membaca kisah nyata para penyintas Covid-19, bagaimana mereka berjuang dan bertahan, baik itu berujung kemenangan atau takdir lain yang tidak akan bisa dikendalikan, buku Sayonara Empat Belas ini bisa menjadi bacaan yang ringan namun tetap “ngena”.
Kembali lagi kepada pesan pembuka dalam buku ini, setiap kejadian tidak mengenakkan yang terjadi dalam hidup ini, pasti ada hikmah berharga yang bisa dipetik. Ini pulalah salah satu inti makna dari hadirnya Sayonara Empat Belas, yaitu menuturkan pelajaran dari kisah pilu selama bertarung dengan gejala-gejala serangan virus yang pastinya sangat menyiksa.
Satu lagi, karena pandemi belum berakhir, menurut pandangan saya pribadi yang juga menjadi konntributor dalam buku ini, Sayonara Empat Belas berhasil menjadi pengingat untuk tetap waspada akan penyebaran virus Covid-19 yang belum terlihat garis akhirnya. Entah sampai kapan pandemi ini bertahan, tentu tidak ada yang tahu.
Dengan mendapatkan gambaran bagaimana kisah para penyintas Covid dari kisah-kisah nyata yang diangkat dalam buku ini, pasti sedikit banyaknya akan memengaruhi pandangan pembaca, betapa tidak mengenakkannya bergejala dan berjuang melawan virus. Hingga kesadaran akan penerapan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat semakin meningkat.
Semoga bermanfaat dan selamat membaca antologi cerpen Sayonara Empat Belas!