Kata orang hidup tak seindah pelangi, emang bener sih saya pun setuju kalau hidup itu memang gak seindah pelangi yang colorfull dihiasi warna-warna yang indah. Kenyataannya hidup itu memang berwarna tapi menurut saya warna kehidupan itu lebih komplit dari warna pelangi.
Kalau pelangi identik dengan warnanya yang cerah, beda lagi dengan kehidupan yang warnanya gak hanya cerah, tapi ada yang samar dan gelap pun ada. Kenapa? karena hari-hari yang kita lalui dalam hidup gak selalu disinari cahaya. Ada kalanya kita harus mengalami mendung, hujan, bahkan badai. Untuk itulah kita harus menyiapkan diri menghadapi apapun yang akan terjadi dalam hidup ini, bahkan saat berada di titik nadir atau titik terendah pun kita harus siap.
Ngomong-ngomong soal titik terendah nih, saya rasa semua orang pasti pernah berada di titik terendah dalam hidupnya. Meski kehadirannya tidak diinginkan, namun sekeras apapun kita menolak jika memang kita yang Allah takdirkan untuk menerimanya, maka tidak ada pilihan lain selain ikhlas dan sabar menjalaninya. Banyak orang ketika berada di titik terendah dalam hidup merasa tidak sanggup, bahkan paling fatal ada yang sampai mengakhiri hidup, tapi semua tergantung bagaimana cara kita merespon dan mencari jalan keluar. Berada di titik terendah memang sangat sulit dan sangat menyakitkan, namun yang perlu diingat saat berada di titik terendah kita hanya memiliki dua pilihan yaitu bangkit atau kita akan hancur.