#BPNRamadan2023
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan” -Q.S. 17:26-27-
Hidup minimalis, istilah ini aku kenal sejak Raditya Dika memerkenalkannya di media sosial. Prinsip hidupnya adalah memaksimalkan barang-barang yang dia punya. Kalau dulu Radit bisa punya puluhan jam, sekarang dia maksimalkan jadi cuma satu atau dua jam aja, meskipun harganya setara dengan puluhan jam tersebut. Kalau dulu baju-baju yang dia beli terdiri dari banyak brand, sekarang dia hanya memilih brand-brand yang benar-benar nyaman dia pakai. Intinya, hidup minimalis ala Raditya Dika = hanya membeli barang-barang yang diperlukan.
Beberapa tahun ini, terlebih saat aku sudah bisa mencari uang sendiri, aku cenderung mengikuti nafsu belanja dibandingkan kebutuhan belanja. Pernah ada satu periode dalam hidupku, setiap minggu aku selalu jajan ke Miniso, membeli barang-barang dengan tema We Bare Bears yang lucu, mulai dari boneka sebesar guling hingga map plastik yang ujung-ujungnya nggak terpakai. Setiap ada barang baru yang masuk ke Miniso dan itu We Bare Bears, pasti aku beli. Padahal, kalau dihitung ulang, harganya nggak murah untuk barang yang nggak terlalu penting.
Menyesal? Jelas. Apalagi saat melihat boneka-boneka yang sudah terbeli. Namun, mau gimana lagi, ye kan? Nasi udah jadi bubur. Masa aku prelovedkan itu boneka😂. Akhirnya, setelah memelajari konsep hidup minimalis ala Raditya Dika, aku putuskan untuk cari tahu tentang buku hidup minimalis di Gramedia. Daaannnn, aku ketemu buku ini, Beli Karena Butuh The Secret of Financial Management for Young Muslimah.