Selamat malam,
Rasanya kalau diingat-ingat udah lama banget aku ngga baca buku. Terakhir kali baca buku dan rajin beli buku tahun 2016 (hampir sebulan 2 kali). Mulai dari buku fiksi seperti novel, dongeng dan buku-buku non fiksi lainnya. Oh ya, selera bacaanku tergolong cukup ringan, bukan buku-buku berat (dan keren) seperti The Da Vinci Code atau semacamnya hehe. Tapi semua buku itu membuat hari-hariku jadi lebih rileks, damai dan tidak kesepian. Apalagi 2016 adalah tahunku menghadapi quarter life crisis, saat dimana pendidikan alih jenjangku memasuki masa-masa akhir (skripsi dan harus ganti judul), titik jenuh di pesantren, dan munculnya pertanyaan “kapan nikah?”.
Berikut buku-buku pendamping in my quarter life crisis dan beberapa hal yang membuat hatiku serasa dibelai penuh sayang hehe..
Buku ini bercerita tentang perjalanan dan pengakuan seorang Oprah Winfrey. Perjalanannya yang penuh luka, trauma dan bahagia ( tidak terbayangkan sekaliber Oprah Winfrey saja mau membuka cerita tentang sex abuse yang pernah dialami dan bahkan menggugurkan kandungan diusia 14 tahun). Membaca halaman demi halaman buku ini membantu kita untuk mengakui hal-hal baik dan buruk dalam diri kita, untuk kemudian memaafkan diri sendiri dan menerima diri sendiri. Dan tentunya lebih berani mengakui bahwa kita bukan manusia sempurna.
Buku ini juga akan membawa kita untuk mengenal arti kata berani. Kita boleh takut, tapi beranilah untuk menghadapinya karena berani adalah tetap melangkah meski lututku bergetar ketakutan. Beranilah untuk hidup dengan pilihan, keinginan dan perjalanan kita masing-masing. Bukan menjadikan keinginan dan standar orang lain untuk hidup kita. What I know for sure, kita masing-masing bertanggung jawab untuk hidup kita sendiri. And finally….. buku itu seolah-olah bilang :
“Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun kecuali diri sendiri. Hiduplah nduk….. It’s ok….. everything gonna be fine.”
Ada satu buku yang saat kubaca seolah meng-amini hal-hal galau dan gloomyku tapi disaat yang sama memberi kekuatan. Aku yang naif seolah ditampar keras dan diperingatkan untuk berhenti naif. Melihat segala hal terlalu positif tanpa waspada haha
Bagiku pribadi Lala Bohang memberi begitu banyak magic word ( rasanya ingin kutulis semua hwaa…)
“Too Much Positivity and Perfection Kills Everything. Slowly and Absolutley”
“When Everything goes really bad but you’re able to get through that shitty situation, you’re magically reborn”
Dan.. ini nih tentang “Nothing”
“Let’s talk about nothing. Nothing is not nothing at all.
There are so many things is nothing.
More important than any important things you have learned all of your life.
Nothing is the most beatiful thing in the world because in nothing the possibility is endless.
Everything is nothing and nothing is everything.
Nothing is zero and empty.
From zero you can become one hundred and back to zero again. one hundred is nothing.
Too many efforts to achieve that.”
Selain magic word-nya, Lala Bohang juga memberikan ilustrasi-ilustrasi yang keren. Buku ini sungguh wajib dibaca.
Seorang wartawan profesional yang berbagi lewat tulisannya tentang hal-hal sederhana yang membuatnya bahagia. Seperti mensyukuri bisa bermalas-malasan, punya waktu istirahat dan jauh dari gangguan dan masih banyak lagi hal-hal sederhana yang si penulis resapi dan membawa kebahagiaan.
“Hidup tak sekedar rutinitas yang terus berputar bagai roda tanpa makna dan jeda. Hidup hari ini bukan hanya soal mencukupi kebutuhan esok dan nanti. Dalam hidup, kita kadang butuh “berhenti” berjalan; menikmati apa yang sudah tercapai sejauh perjalanan yang telah terlewat.”- Desi Anwar
“Happiness is not in the thing that happen to us but in the meaning we find in those things and how it makes us feel about ourselves”- Desi Anwar
Saat membaca buku The Alpha Girls Guide, aku baru saja boyong dari pesantren dan masih sangat idealis membuat ku jauh lebih open mind and realise dengan dunia yang kuhadapi (di luar pesantren haha). Buku ini mengingatkan tentang refleksi diri dan belajar jujur pada diri sendiri (both of my dreams and hope). Belajar menghargai kekurangan dan kelebihan diri sendiri (self respect). Selain itu, dalam bukun ini juga ada tips-tips menjadi “alpha female” hehe..
And finally.. Buku ini sangat recommended untuk dibaca oleh semua perempuan apalagi remaja putri, untuk persiapan menghadapi fase selanjutnya.
Nah buku yang satu ini nih menstimulusku untuk lebih berani mencoba dan tidak perlu mengkhawatirkan tentang sukses ataupun gagal.
Sukses dan gagal, tidak akan begitu buruk dan tidak akan berlebihan baik. Semua-mua sudah ada yang ngatur, tapi COBALAH dan JEMPUTLAH KESEMPATAN
Dalam buku ini kita didorong untuk belajar apa saja, dimana saja dan apa saja. Melihat banyak hal dengan cara yang menarik seperti anak-anak dengan rasa penasaran dan semangat yang besar. Bahkan yang membuatku sedikit berubah salah satunya adalah buku ini, karena buku ini mendorongku untuk memulai lebih dulu. Tersenyum lebih dulu, menyapa lebih dulu, bahkan berkenalan lebih dulu. Buku ini sangat recommended untuk dibaca oleh siapa saja khususnya bagi mereka yang jiwanya bebas dan suka hal-hal baru (orang, tempat, keadaan dan kegiatan baru). Buku ini sungguh amat sangat menyenangkan, percayalah.
“Kita bukan hasil statistik, kita tidak ditentukan oleh angka, kita semua istimewa. Jadi berapapun usiamu, hidup terus berjalan dan nikmatilah dengan riang dan rasa syukur” – Sahar
————————————–
ps : aku pembaca yang sangat random, bukan dari halaman awal tapi secara acak berdasarkan sub judulnya atau sekedar membuka dan tuing langsung baca aja.
pss : Terimakasih Allah, telah memberiku kesempatan membaca buku-buku bagus saat benar-benar terpuruk. Terimakasih membantuku melewati setengah abad yang luar biasa duka, luka, dan bahagia nya. Terimakasih kepada semua penulis yang sudah memberikan waktu untuk menulis semua “magic word” itu.