Kembali lagi di segmen perbukuan keenam! Wow mari berbangga masih konsisten meskipun ini satu-satunya yang jalan. Hahahaha yha daripada lumutan.
Menuliskan ini membuatku tersadar bahwa aku benar-benar nyaman membaca menggunakan e-reader. Dari daftar buku dibawah hanya 1 yang aku punya fisiknya: Nyala Semesta. Sisanya aku beli di Google Play Book dan pinjam di iPusnas.
Ah ya, perlu diingat bahwa nggak semua format buku elektronik di Google Play Book itu epub. Ada yang pdf seperti Hijrah itu Cinta contohnya. Nggak heran aku agak malas menamatkannya. Karena format pdf itu capek kudu ngezoom-in zoom-out. Nggak pas dengan ukuran layar. Makanya lebih baik cek dulu format buku elektronik itu apa agar yakin bukunya selesai dibaca.
Oke mari kita mulai!
1. When Breath Becomes Air – Paul Kalanithi
Beberapa kali beredar di timeline instagramku dengan takarir: sedih, bikin nangis, dan sejenisnya. Apakah aku juga? Ternyata pengalaman membacaku beda. Lebih ke “ngeri” karena ini memoar dari seorang neurosurgeon. Otomatis banyak hal-hal medis yang dibahas.
Bahasa Inggris yang digunakan agak sulit dipahami untukku. Banyak singkatan medis yang aku harus cari tahu sendiri. Pelajarannya jelas: manfaatkan hidupmu sebaik mungkin, selagi sehat, sayangi orang terdekatmu.