Masih teringat jelas dalam benak saat kilas balik tragedi kabut asap akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan pada kurun waktu 2014. Kondisi terparah terdapat di wilayah titik api di OKI (Ogan Komering Ilir). Namun, sebagai orang yang memiliki keluarga di Kota Palembang, wilayah ibu kota pun juga terdampak cukup signifikan. Waktu itu gue masih kuliah di luar kota. Sampai tidak bisa pulang ke rumah saat liburan karena Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II ditutup karena alasan keselamatan. Di ibu kota sendiri, jarak pandang kendaraan tidak lebih dari 2 meter saking tebalnya kabut asap. Terutama di pagi hari yang bercampur pula dengan embun dan asap kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas karbon monoksida (CO).