Hi Readers!
Merasakan detik-detik menuju suka cita hari lebaran tahun ini sangatlah penuh tantangan. Tidak sebebas tahun-tahun sebelumnya, tahun ini mungkin masuk dalam sejarah terparah sepanjang hidupku.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, tradisi lebaran bukanlah hal baru. Momen indah selama lebaran seperti momen yang selalu dinanti-nantikan. Waktu kecil, momen mudik adalah momen yang paling membuatku excited. Bahkan malam sebelumnya, aku tidak bisa tidur menanti-nantikan hari esok. Walaupun mudiknya dekat yang bisa sewaktu-waktu kesana, tapi entah mengapa setiap lebaran tiba, momen itulah yang ditunggu. Lucunya, dulu aku sempat berfikir mengenai siapa sih yang nyuruh orang beli baju baru, nyiapin kue, dan mudik setiap lebaran tiba. Kalau dulu pas masih kecil, saat mudik inilah waktu dimana aku bisa ketemu dengan sepupu-sepupu aku dan bermain bersama, dapat uang saku lebaran dari tante-om, menikmati kue lebaran yang melimpah.
Seiring berjalannya waktu, kita semua udah dewasa dan beberapa dari kami merasa canggung walaupun masih bisa berkomunikasi. Terlebih lagi kesibukan antara satu sama lain juga tidak bisa membuat kita menikmati masa-masa seperti waktu kecil. Pembicaraan kami juga tidak seperti dahulu. Inilah mengapa momen lebaran sewaktu kecil lebih berkesan daripada momen lebaran diumur sekarang.
Masih ingat momen lebaran sewaktu kecil? Bagaimana rasanya?
Baca Selengkapnya
Visit Blog