Setibanya di lokasi dan masuk ke dalam ruko, nuansa indoornya dipenuhi dengan lampu berwarna oranye kekuningan yang terkesan hangat dan nyaman dihiasi dengan tulisan-tulisan ala-ala plus stiker poster seperti di kedai-kedai pasar Hong Kong kalau di film-film (hehe, aku belum pernah ke sana soalnya. Pokoknya suasananya unik deh, aku suka). Alunan suara musik pop yang mengisi setiap sudut tetapi betul-betul tidak mengganggu membuatku merasa lebih leluasa menikmati makanan sembari mengobrol. Karena salah satu penentu kenyamanan sebuah resto versiku itu ada atau tidak adanya musik. Kalau musiknya mengalun pelan dan kecil ya gak masalah selagi ketika ngobrol kitanya gak teriak-teriak karena terganggu sama musik. Tapi, mau seenak apapun makanan di sana namun diiringi musik yang membuat gendang telinga keblinger gak bakalan bikin aku balik lagi. Karena ketika makan itu kita butuh menikmati dengan santai dan nyaman, bukan dikejar-kejar dengan volume musik yang kencang.
Oh ya satu lagi, point utamanya yaitu di sini walaupun bukan ruangan berAC tetapi asap rokok gak bakalan berasa. Karena kalau mau merokok itu ada di outdoor bagian depan sebelum kasir. Jadi, gak perlu khawatir ya.