Fatherless atau father hunger merupakan situasi yang mengasosiasikan ketidakhadiran seorang ayah bagi anak atau keluarga. Ketidakhadiran ini dimaknai bukan hanya keterlibatan secara fisik dalam keluarga, namun juga secara emosional. Hidup dalam konsep lama masyarakat yang menentukan peran orang tua sesuai gender, kadang membuat ayah merasa cukup memenuhi tanggung jawabnya dengan memberikah nafkah saja. Sedangkan perkara domestik, termasuk mengurus anak dianggap jadi kewajiban istri atau ibu. Stereotip itulah yang menjadikan alasan utama mengapa banyak anak di Indonesia yang tidak merasakan sosok ayah dalam hidupnya, meski ayahnya masih ada.
Padahal untuk mendukung tumbuh kembang anak, dibutuhkan peran keduanya. Baik ayah maupun ibu bertanggung jawab sama besar mengasuh dan mendidik anak.