Halo kamu yang hidup dalam bayang-bayang harapan orang tua, masih kuat? Lambaikan tangan ke kamera kalau udah mau nyerah :’) Mungkin kamu sedang bergumul karena ingin membanggakan orang tua, merasa kesulitan untuk membuktikan kepada mereka bahwa pilihanmu benar
Jangan merasa sendiri ya! Banyakkk banget populasi orang yang sering merasa sedih bahkan stress karena merasa tidak memenuhi ekspektasi orang tua. Tentu saja ini tidak hanya terjadi sekarang, tapi sudah bertahun-tahun bahkan sejak kecil. Aku ketemu banyak klien yang putus asa karena di usia dua puluhan ko merasa belum mencapai apa-apa. Berulang kali mengalami kegagalan besar, bahkan peluang yang dijalani sekarang pun, juga kelihatan menakutkan karena berpotensi mengalami kegagalan lagi
Kebayang nggak sih hidup penuh tekanan dan ketakutan seperti ini? Tidur nggak tenang, makan nggak enak, bawaannya cemas terus. Gimana mau konsentrasi belajar atau bekerja? Ternyata kalau diselidiki lebih jauh, keadaan mereka nggak seburuk itu ko. Hanya kurang bisa menghargai apa yang sudah dicapai aja, karens terus menerus berfokus kapada kegagalan di masa lalu dań ekspektasi yang belum tercapai
Misal nih, udah lulus sarjana, bekerja beberapa tahun, dan selama ini selalu membantu keuangan keluarga. Tapi kalau ditanya apa yang sudah dicapai selama ini, selalu jawabnya nggak ada. Semua dikali nol karena apa yang Sudan dicapai, dianggap sebagai suatu kewajaran. Ah semua orang juga bisa ko, nggak ada yang perlu dibanggain dengan itu
Apa iya gelar sarjana bukan sesuatu yang bisa disebut pencapaian? Apa iya bekerja bertahun-tahun dan membantu keuangan keluarga bukan sesuatu yang pantas untuk dihargai? Memangnya benar semua orang bisa mencapai itu? Apa iya kalau semua orang juga bisa nggak boleh disebut pencapaian?
Kesulitan untuk menghargai apa yang dicapai sangat wajar terjadi bagi kamu yang jarang mendapatkan pengakuan dan affirmasi dari orang tua. Hal seperti ini memang sangat membudaya di Indonesia, dimana orang tua sangat cepat tanggap dalam memarahi dan menegur kesalahan anak, tapi enggan dan gengsi memberikan pujian serta affirmasi positif. Ups, nggak semi sih tapi kebanyakan
BACA lengkapnya di blog yuk!