Ekspektasi Berlebihan Orang Lain Terhadap Ibu
Ada 2 hal yang menginspirasi saya untuk menuliskan hal ini.
Yang pertama, saya teringat beberapa waktu lalu, pernah bercanda sama paksumsum, kalau saya adalah ibu limited edition, karena setahu saya kebanyakan ibu tuh suka mengalah sama anak.
Terutama dalam hal makanan, atau kesempatan, atau banyak hal ya, hahaha.
Ini sangat berbeda dengan saya sebagai ibu.
Jangan pernah berharap, saya bakal terus mengalah dengan anggapan, “yang penting anak dulu“.
Misal, beli es krim.
Kalau kebanyakan ibu pasti mengutamakan anak-anaknya dulu, saya enggak dong.
Beli es krim ya untuk saya dan anak-anak.
Memang sih, seringnya anak-anak beli es krimnya lebih banyak ketimbang saya.
Biasanya mereka beli 2 es krim, sementara maminya 1 aja cukup.
Iya, karena anak-anak selalu beli es krim Waku-Waku atau Paddle Pop, sementara maminya selalu beli Magnum Almond, hahahahaha.
Pernah juga saking anak-anak minta beli makanan yang tidak murah dalam ukuran dompet saya, biasanya saya mengalah, beli makanan tersebut hanya untuk anak-anak, lalu saya suapin dan sesekali minta cicip-cicip dari anak-anak.
Cicip makanan si Adik separuh, cicip makanan si Kakak separuh, loh kok kenyang ya.
ya iyalah, orang saya jadinya kek makan 1 porsi, hahahaha.
Saya sampai bercanda dengan paksumsum, kayaknya nggak ada ibu seperti saya di dunia, di mana nggak mau ngalah sama anak-anak, hahaha.
Bukan hanya soal makanan, soal hal lain juga sama.
Anak-anak beli sepatu, saya juga ikutan dong.
Biar kata kadang saya beli sepatu yang paling murah (karena sepatu wanita itu lebih murah ketimbang pria, apalagi sepatu anak), tapi saya belinya 2, hahaha.
Belum ketambahan skincare dan lainnya.
Untung juga saya tidak tinggal bersama keluarga, dan jarang berkumpul sama tetangga, setidaknya telinga saya nggak penuh oleh cibiran ekspektasi kebanyakan orang terhadap ibu.
Iya kan.
Sering banget kita mendengar, atau mungkin kita sendiri yang menyetujui, tentang ekspektasi kebanyakan orang terhadap ibu.
Di mana, seorang ibu seharusnya mengalah untuk anak, seorang ibu adalah pelindung anak, jadi ibu seharusnya nomor sekian, setelah anak.
Jadi, kalau ada apa-apa tuh, anak aja dulu yang diutamakan, ibunya mengalah aja dulu.
Bagi saya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, bahkan bisa jadi salah.
Karena anak memang manusia, tapi ibu juga sama, manusia juga.
Jadi, akan lebih tepat, kalau anak dan ibu ya berjalan bersamaan, tumbuh bersama, menikmati semua bersama.
Baca Selengkapnya
Visit Blog