“Awal semester ini, anak-anak sudah diperbolehkan membawa bekal. Namun pastikan yang simpel-simpel saja ya, Bu, Pak.”
Itulah pesan yang disampaikan oleh kepala sekolah anak pertama saya, awal bulan lalu. Kuncinya ada diĀ simpel. Saya menerjemahkan maksud dari simpel ini adalah bekal yang pas dan cocok dimakan anak di suasana pandemi dan keadaan sekolah tatap muka yang baru saja dilaksanakan dengan segala pembatasan.
Penerapan protokol kesehatan tentu sangat ketat. Bahkan dari jenis botol minum pun sampai di atur, yaitu harus memakai sedotan agar tidak perlu membuka masker sepenuhnya atau terlalu besar ketika anak merasa haus. Jam sekolah yang masih 1,5 jam, pastinya juga menjadi pertimbangan bagi saya untuk menentukan bekal yang cocok.