Mengenang masa lalu bukan berarti kita tak bersyukur dengan yang sekarang. NOPE. Apalagi jika hanya sekilas, yes. Nostalgila yang kerap kita semua lakukan biasanya justru sebagai salah satu pengingat bahwa hari yang berat pernah kita lalui. Jadi, harusnya saat ini pun. Yakin… bahwa pada akhirnya semuanya hanya akan jadi cerita. That\’s why, jalani saja dengan sungguh-sungguh seperti yang sudah-sudah, begitu kan ya.
Menikah tahun 2008 di usia muda belia (aku 21 & suami 23) tak hanya membuat kami punya banyak stok cerita penuh perjuangan, tetapi juga cerita kocak dan random. Salah satunya, yang akan kubahas di sini.
Sebagaimana pasangan muda yang saat itu belum punya anak dan memiliki energi melimpah alias belum \”jompo\” seperti sekarang, aku dan suami punya \”RITUAL\” penting kala libur: KELUYURAN atau istilah umumnya jalan-jalan.
Modal seadanya tak membuat kami kehilangan kebahagiaan. Apalagi, saat itu masih fase bucin-bucinnya (sekarang dan seterusnya juga kok aamiin). Jadi, enggak penting banget ke mana dan gimana caranya karena yang penting adalah BERSAMA SIAPA.
Belasan tahun yang lalu, kami tinggal di Jakarta coret Bekasi Coret Cikarang Pusat, tepatnya di Deltamas. Lokasinya memang rada jauh, apalagi jika daerah ngeluyur-nya antar-provinsi. Kalau dengan roda empat mungkin masih lumayan dekat yes karena ada tol, tapi saat itu yang kami miliki sebagai pasangan muda adalah roda dua. Alhasil, dengan motorlah kami mengeksplorasi \”dunia\” beserta isinya. Seru bangett, bisa pegangan tangan dan memeluk suamiku dari belakang saat dia ngebut. Kurang romantis gimana lagi, coba. Nikmat Allah mana yang kamu dustakan?
Baca Selengkapnya
Visit Blog