Banyak penghuni apartemen mengeluh tagihan listrik yang melonjak akibat penggunaan AC.
Umumnya, hal ini dianggap akibat kebiasaan pemakaian yang salah, seperti menyetel suhu terlalu rendah atau menyalakan AC seharian penuh.
Namun, kenyataannya borosnya AC bisa jadi indikasi masalah struktural bangunan, bukan sekadar salah pakai.
Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor struktural yang membuat AC bekerja lebih keras dan boros, serta bagaimana penghuni bisa mengidentifikasinya sebelum menyalahkan kebiasaan pribadi.
1. Isolasi Termal Buruk Membuat AC Bekerja Ekstra
Salah satu penyebab utama AC boros adalah kualitas isolasi bangunan yang buruk.
Banyak apartemen dibangun tanpa lapisan insulasi termal yang memadai.
Dinding tipis, jendela kaca besar tanpa pelindung panas, hingga pintu yang tidak rapat dapat menyebabkan udara dingin cepat keluar dan udara panas dari luar masuk dengan mudah.
Akibatnya, AC harus bekerja lebih lama dan lebih berat untuk mempertahankan suhu ruangan.
Dalam kondisi seperti ini, melakukan service AC secara berkala penting, namun tidak akan terlalu efektif jika akar masalahnya adalah struktur bangunan.
2. Sistem Ventilasi dan Sirkulasi Udara Minim
Banyak unit apartemen hanya mengandalkan satu jendela kecil tanpa ventilasi silang.
Ketika udara panas dan lembap terjebak di dalam ruangan, AC tidak hanya harus mendinginkan tetapi juga mengurangi kelembapan, yang tentu menyedot lebih banyak energi listrik.
Ventilasi yang buruk juga bisa membuat udara kotor atau panas berputar-putar tanpa keluar, sehingga performa AC menurun. Ini bisa diperparah jika instalasi kelistrikan tidak mendukung daya yang stabil untuk AC.