“Ma, tadi nggak sengaja Teteh pup di celana”, bisik Teteh ketika saya menjemputnya di depan gerbang sekolah. Dan tentu saja saya shock. Yaampun, beneran dia pup?!
Terakhir kali Teteh pup di celana sudah sekitar 1,5 tahun lalu. Itu juga karena dia sedang diare. Lha, ini dia sehat wal afiat. Kok, bisa pup di celana. Pokoknya sudah banyak pertanyaan di kepala sejak setelah Teteh cerita.
Dari peristiwa ini saya banyak belajar tentang bagaimana memberikan reaksi pada suatu peristiwa. Terutama yang menyangkut anak. Ketika pertama kali Teteh cerita kalau dia pup di celana, saya sadar bahwa mencerna pertanyaan atau alih-alih ngomel akan membuat semuanya ambyar. Jadi, saya memutuskan untuk hanya MENDENGARKAN cerita Teteh. No comment.