Semakin matang diri ini, kalau sudah bicara tentang hobi menurutku bukan hanya tentang apa yang aku senangi, melainkan benefit apa yang bisa aku dapat dengan melakukan kesenanganku itu, seperti menggali potensi (kemampuan) diri misalnya.
Ada satu hobi yang dari dulu selalu aku jawab dengan jawaban yang sama ketika ditanya “hobi kamu apa”, yaitu membaca. Dicekokin buku sejak dini membuatku terbiasa dengan buku dan selalu membeli buku setiap bulannya. Buatku membaca itu menyenangkan, selain banyak pengetahuan yang masuk, aku juga bisa belajar membaca nyaring layaknya para VO talent. Seiring berjalannya waktu, hobi membacaku ini mengantarkanku pada potensi yang tak aku sangka sebelumnya, yaitu menulis.
Singkat cerita, aku sudah kenal dunia literasi ini sejak SMA, pernah ikut lomba menulis resensi buku dan menulis artikel tingkat provinsi, tetapi bakat ini tidak aku teruskan bahkan cenderung aku pendam. Barulah hobi ini muncul lagi setelah aku lulus kuliah lanjutan. Tesisku menggunakan metode kualitatif, yang tentunya membutuhkan banyaaak sekali referensi buku dan jurnal penelitian agar bisa aku olah menjadi narasi yang apik dibaca. Kurang lebih satu tahun aku menyelesaikan tesisku itu, menghasilkan kurang lebih 250 halaman tulisan.