Menikmati Kopi Klotok dan Masakan Khas Jogja di Cisarua Bogor — Hari terakhir di Puncak, saya dan suami memutuskan untuk mampir ke Waroeng Kopi Klotok Cisarua, yang kebetulan lokasinya memang satu arah dengan jalan pulang kami ke Jakarta.
Sebenarnya rencana berkunjung ke restoran yang disebut warung ini sudah sejak hari pertama kami tiba di Puncak.
Apa daya ternyata hotel tempat kami menginap di Cipanas letaknya jauh dari resto yang berada di Cisarua ini.
Jadi lah kami baru kesampaian justru saat akan kembali ke Jakarta.
Kami sengaja melakukan early checkout dari hotel agar bisa ke resto ini saat benar-benar baru buka di pukul 10.00.
Tujuan lainnya agar tidak terlalu ramai pengunjung juga saat bersamaan dengan jam makan siang.
Daftar Isi
FYI, Waroeng Kopi Klotok pertama kali dibuka di Sleman, Yogyakarta. Nah, restoran di Cisarua ini merupakan cabang resmi dari Kopi Klotok Jogja.
Meski berada di Cisarua, Bogor, nuansa kental khas Yogyakarta begitu terasa saat saya pertama kali melihat bangunan restoran ini.
Bangunan utama resto ini berupa Rumah Joglo, rumah tradisional Yogyakarta, yang terbuat dari kayu jati dengan pilar-pilar kayu penyangganya.
Layaknya rumah, di resto ini juga terdapat teras dengan beberapa kursi dan meja kayu untuk para pengunjung.
Di sekitar area restoran ini juga ditanami pepohonan rindang yang membuat adem.
Masuk ke dalam restoran, cahaya utama berasal dari lampu tradisional yang dibuat redup.
Karena kami ke sana pada siang hari, cahaya matahari yang masuk dari celah-celah jendela masih turut menerangi seisi ruangan.
Jadi tidak terlalu gelap, walaupun masih agak redup untuk sebuah restoran.
Di ruangan utama restoran terdapat beberapa meja kayu besar tempat berbagai masakan dan lauk dihidangkan, berbatasan langsung dengan dapur terbuka, sehingga pengunjung bisa langsung melihat wajan-wajan besar di atas kompor.
Yang menjadi ciri khas restoran ini salah satunya adalah perabotan makan yang bernuansa tradisional, seperti baskom enamel dengan motif loreng hijau khas tempo dulu, centong sayur yang terbuat dari kayu dan batok kelapa, serta cobek batu sebagai wadah sambal.
Waroeng Kopi Klotok Cisarua ini menerapkan sistem prasmanan, jadi pengunjung bisa langsung mengambil sendiri hidangan yang diinginkan.
Beruntung karena kami tiba lebih awal, pengunjung belum terlalu banyak, jadi tidak terlalu mengantri saat mengambil makanan.
Menu andalan di restoran ini adalah beberapa jenis sayur lodeh khas Jawa yang manis dan gurih, yaitu lodeh tempe dengan isi, lodeh kluwih, lodeh tahu hingga lodeh kates atau pepaya muda.
Selain itu, ada juga sayur sop dan tambahan lauk seperti telur krispi, ayam goreng, tahu bacem dan tempe garit.
Tentunya kami tidak mau ketinggalan memilih sayur lodeh yang terkenal itu, di samping saya juga memang penyuka sayur lodeh.
Sedangkan lauknya kami memilih telur krispi, serta tahu dan tempe bacem.
Di sini juga tersedia sambal bagi penyuka pedas. Saya yang penasaran langsung saja mengambil seporsi wadah plastik kecil sambal.
Selesai mengambil makanan, kami diminta menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Selanjutnya, kami langsung mencari tempat duduk untuk makan.
Sebenarnya di dekat meja prasmanan tadi ada beberapa meja dan kursi kayu yang bisa digunakan pengunjung untuk makan, namun kami lebih memilih makan di teras belakang agar bisa sekalian menikmati pemandangan di sana.
Perpaduan nasi panas, sayur lodeh yang manis dan gurih, serta sayur sop yang segar terasa begitu nikmat mengisi perut kami yang lapar.
Telur krispinya terasa sangat gurih dan renyah. Sedangkan tahu dan tempenya manis khas bacem.
Desain interior Jawa yang khas dan sederhana dapat membuat suasana menjadi sangat homey, benar-benar terasa seperti berada di rumah, bukan di restoran.
Alunan tembang musik tradisional Jawa juga membuat suasana semakin syahdu.
Kenyang makan, belum lengkap rasanya kalau belum mencoba kopi andalan di restoran ini, yaitu kopi klotok.
Kopi klotok adalah kopi tubruk yang terbuat dari bubuk kopi yang direbus langsung bersama air di atas panci sambil sesekali diaduk hingga matang.
Pengunjung yang akan membeli kopi klotok bisa langsung melihat pembuatan kopi klotok dan aneka minumannya di dapur terbuka khusus membuat minuman.
Selain kopi di sini juga menyajikan teh manis dan tawar, susu jahe, wedang jahe sereh, dan lainnya.
“Mas, ini jenis kopinya arabica atau robusta?” tanya saya saat memesan dua gelas kopi klotok.
“Arabica kak,” jawab si masnya sambil sibuk membuat minuman lain.
Sayangnya kopi klotok disajikan di gelas bening biasa, bukan di cangkir enamel loreng hijau incaran kami.
Ternyata cangkir itu khusus untuk menyajikan teh manis gula batu.
Biar makin lengkap, tidak lupa kami juga memesan dua porsi pisang goreng.
Sebagai pecinta kopi amatiran, menurut saya rasa kopi klotok ini terasa nikmat. Mungkin karena bubuk kopi yang direbus langsung bersamaan dengan air, sehingga timbul rasa kopi yang khas.
Berbeda dari kopi tubruk yang hanya diseduh air panas.
Pisang gorengnya sendiri terbuat dari pisang kepok yang masih segar dan manis.
Rupanya satu porsi pisang goreng terdiri dari dua pisang, sehingga total ada empat pisang goreng yang kami beli.
Demi menghindari mubazir, kami mau tidak mau harus menghabiskan pisang gorengnya. Alhasil perut kami jadi kekenyangan.
Baca Juga : Cara Membuat Kopi Susu Kekinian di Rumah Hanya Dengan Moka Pot
Selain di bangunan utama restoran, pengunjung juga bisa makan secara lesehan di atas tikar yang digelar di bawah pohon rindang di halaman yang luas.
Atau di gazebo besar yang juga tidak jauh dari bangunan utamanya.
Pokoknya saat pengunjung sedang membludak, pengunjung Waroeng Kopi Klotok dijamin tidak akan kehabisan tempat.
Ada juga rumah joglo khusus buat pengunjung VIP.
Kalau ke sini jangan lupa untuk berfoto ria di landmark restoran ini yang seperti plang lintasan kereta api dengan kolam kecil.
Alamat : Jl.Raya Puncak Km 7.9 No 25, Kopo, Cisarua, Bogor
Buka jam : 10.00 – 21.00
Fasilitas umum : mushola, toilet umum, parkir mobil dan motor
Harga menu yang kami pesan :
Waroeng Kopi Klotok Cisarua ini menurut saya bisa menjadi pilihan yang bagus buat yang sedang berkunjung ke kawasan Puncak, namun bosan dengan makanan sunda yang kebanyakan ada di sana.
Apalagi buat para penggemar makanan khas Jawa, tempat ini sangat pas. Atau buat yang sekedar ingin melepas kangen dengan nuansa kental Yogyakarta dan Jawa, bisa mampir ke sini tanpa harus jauh-jauh ke sana.
Tentunya termasuk a must place to visit buat para pecinta kopi, bahkan yang amatiran kayak saya, hehe.
Well, intinya restoran ini sangat recommended untuk dikunjungi walau hanya sekali.
Saya dan suami sendiri bahkan ketagihan, dan kalau ada kesempatan mungkin akan mampir ke sini lagi.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu juga tertarik untuk berkunjung?
Aku suka sekali artikelnya ka dan tentunya bermanfaat sekali ka.