Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang gadis Bali yang sepanjang hidupnya dibayangi oleh duka dan kutukan. Adalah Rare, seorang gadis yang terlahir bisu dan tuli. Keadaannya itu dipercaya sebagai kutukan karena ia lahir pada waktu Wuku Wayang, hari dimana masyarakat lokal percaya bahwa ada sumpah kutukan dari jaman dahulu yang mengakar hingga ke anak cucu.
Rare dengan segala keterbatasannya tetap hidup berdampingan dengan masyarakat normal lainnya di desa Beskala. Ia juga bersekolah di SD umum yang disebut SD inklusi. Meskipun ada banyak anak seusianya yang kolok (sebutan untuk orang yang tuli dan bisu), tetapi Rare selalu jadi orang yang disalahkan atas apa yang sebenarnya tidak ia perbuat.
Misalnya saja, suatu ketika di sekolahnya terjadi keracunan minuman. Rare yang tidak tahu apa-apa, disalahkan dan dituduh meracuni teman-temannya karena hanya ia sendiri yang tidak sakit. Begitu juga ketika suatu hari di desa terjadi kekeringan, wabah dan paceklik, Rare sebagai anak yang lahir di hari Wuku Wayang dianggap sebagai penyebab karena membawa sial.