Apa momen Ramadan yang paling berkesan untukmu?
Saya adalah manusia kenangan, saya suka mengenang segala hal yang terjadi dalam hidup saya—bahkan buku-buku tulis masa sekolah dulu masih tersimpan rapi di lemari rumah saya di Makassar, karena bagi saya setiap benda punya kenangannya masing-masing. Saat melihat benda-benda itu kenangan yang tersimpan di dalamnya juga seperti keluar memberi kegembiraan tersendiri.
Masih tentang kenangan, saya tidak tahu apa karena sekarang saya sudah bertambah tua atau karena sekarang saya adalah seroang perantau, tapi setiap momen Ramadan tiba, ada sedikit rasa sedih menghinggapi relung hati saya, sedih karena merasa rindu dengan momen Ramadan di kampung halaman saya di Makassar, rasa sedih karena sekarang sepertinya semua sudah jauh berbeda, ada kenangan yang tidak bisa digantikan dengan segala hal yang terjadi hari ini.
Vibes Ramadan Tak Pernah Hilang Masa Kita Saya yang Sudah Selesai
Ada satu Reel Instagram yang saya nonton beberapa hari yang lalu, dimana dalam reel itu terekam aktivitas anak-anak di sebuah masjid yang sedang berebut tanda tangan imam masjid untuk buku amaliah Ramadannya, sang pemilik Reel memberi caption bahwa dia sadar bahwa Vibes Ramadan itu tidak pernah hilang, tapi masa kita saja yang sudah selesai.
Kalian tahu? Saat menonton reels itu saya menangis—saya tidak bisa menahan air mata saya untuk keluar, rasanya semua kenangan masa kecil di masa Ramadan seperti keluar dan tiba-tiba harus terbang dan menghilang begitu saja.
Sudah sejauh itukah waktu membawa saya? Rasanya waktu berputar begitu cepat, hingga akhirnya “Masa” itu ternyata telah selesai begitu saja dengan membawa banyak kenangan yang mampu membuat air mata tak terbendung, Ahhh … Rasanya saya rindu “pulang” ke masa itu, ke kota itu, ke waktu itu, ke tempat itu … Hiks.
Momen Ramadan yang Tak Akan Pernah Terlupakan
Saat melihat keyword ini di salah satu tantangan BPN Ramadan 2024, saya seperti menyiapkan hati untuk menuliskan semua kenangan yang akan membuat air mata saya mengalir—percaya atau tidak, saat menuliskan kata demi kata saat ini, air mata saya terus berjatuhan, serindu itukah saya? Iya … Saya si manusia kenangan yang akan selalu merindukan kenangan manis dalam hidup saya.
Baca Selengkapnya
Visit Blog