Kembali ke saat ini . . .
“Ayah, Ibu” ucapku ditengah isak tangis yang semakin tak mampu kuhentikan.
Detik itu juga aku langsung menghubungi kedua orang tuaku. Tidak melalui ponsel, namun melalui video call di salah satu sosial media.
Disaat panggilanku diterima, kemudian layar laptopku menampilkan wajah kedua orang tuaku, detik itu pula air mata kembali terjatuh tanpa mampu kuhentikan.
Kenapa?
Aku hampir saja melupakan alasan keberadaanku disini.
Aku hampir saja melupakan siapa yang memberiku jalan untuk berada dititik ini.
Aku hampir saja melupakan bagaimana beratnya perjuanganku saat itu demi berada pada titik ini.
Lalu sekarang apa? Dengan mudahnya aku berpikir untuk resign? Meninggalkan jejak buruk dalam perjalanan karirku? Bukan justru memperbaikinya?
***