Saya sedang senang menonton film-film pendek. Selain karena tak perlu menghabiskan waktu lama, filmnya bisa begitu bermakna dan membekas. Kejelian dan kecerdasan tim produksi film memang sangat dipertaruhkan di sini.
Film pendek kali ini saya ketahui dari cuitan salah seorang warga twitter yakni @cinemuach yang menulis utas tentang film pendek bagus berdurasi empat belas menit. Film pendek ini berjudul “Garwo”, diperankan oleh dua karakter saja, yakni suami (Narno) dan istri (Ainur). Bagi yang bukan orang Jawa, mungkin tidak familiar dengan istilah garwo. Begitu pun dengan saya. Setelah saya berseluncur di gugel, garwo secara kasar bisa bermakna suami/istri. Namun, garwo versi halus/tinggi (Krama Inggil) bisa bermakna bojo atau istri. Ada pula yang mengatakan bahwa garwo juga bermakna sigare/sigaraning nyawa (belahan jiwa). Sebenarnya dari judul saja, penonton sudah mendapat clue dan bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi di dalam film.