Ditahun 2022 Bae Suzy kembali berkarya dengan drama terayarnya berjudul Anna. Drakor Anna ini tayang perdana pada 24 Juni 2022 dan baru berakhir pekan lalu loh!
Drakor yang disutradarai oleh Lee Joo Young ini hanya berjumlah delapan episode. Enggak sepanjang drakor biasanya dan pasti sangat cocok ditonton bagi Teteman yang enggak terlalu suka dengan drama yang berepisode-episode, right?
Fyi, sejujurnya saya enggak mengerti kenapa bisa menamatkan drakor Anna hingga akhir. Sebab pada awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan jalan cerita yang menurut hemat saya terlalu cepat dan membosankan.
Dari delapan episode tersebut, saya belum menemukan scene ikonik yang bisa membuat drakor Anna menjadi mengesankan. Kecuali pendalaman tokoh Anna sendiri yang membuat saya cukup kagum dengan peran Suzy kali ini.
Ngomong-ngomong, memangnya drakor Anna bercerita tentang apa sih?
Anna bercerita tentang seorang perempuan bernama Lee Yoo Mi (diperankan Bae Suzy) yang cukup ambisius masuk perguruan tinggi. Dia ingin membanggakan dan menaikkan derajat kedua orang tuanya yang sangat mengharapkan dirinya menjadi mahasiswa.
Fyi, Yoo Mi berasal dari keluarga sederhana (menengah ke bawah). Ayah Yoo Mi bekerja sebagai penjahit dan mengelola binatunya sendiri di pasar, sedangkan ibunya IRT seorang tunawicara.
Pada dasarnya, Yoo Mi merupakan siswa teladan dan cukup populer di sekolahnya. Akan tetapi dia melakukan pelanggaran cukup fatal yakni menjalin hubungan dengan guru musiknya di sekolah.
Memang sih siapa yang bisa menyalahkan cinta? Namun hubungan guru dan murid itu tidak bisa dibenarkan juga, right?
Kala itu Yoo Mi kelas dua belas, sedang giat-giatnya belajar untuk tes perguruan tinggi. Namun dia harus pindah sekolah karena konflik yang dibuatnya sendiri.
Fyi, dalam kasus ini si guru menjelaskan dan bersikeras Yoo Mi yang mencoba menggodanya. Sehingga you know-lah, oknum guru itu dimaafkan dan kembali mengajar, sedangkan Yoo Mi harus pindah sekolah. Asli, diskriminasi gender enggak ada habisnya!
Setelah berbagai drama pindah sekolahnya, Yoo Mi cukup bernapas lega. Karena masih ada sekolah yang mau menerima siswa pindahan kelas dua belas. Kendati dia harus tinggal sendiri, di kota orang. Alhasil, dengan waktu tenggat itu Yoo Mi memaksimalkannya untuk belajar dan menyiapkan tes masuk perguruan tinggi.
Namun sayang, tekad Yoo Mi yang menggunung itu terkubur. Dia gagal masuk universitas pilihannya. Sehingga membuat Yoo Mi menyesali situasinya, pun konflik yang dulu. Dia terlihat bersalah terlebih kedua orang tuanya.
Yoo Mi yang tidak ingin orang tuanya kecewa, akhirnya berbohong dan mengatakan bila dia diterima di universitas pilihannya tersebut. Orang tua Yoo Mi sangat gembira dan bangga mendengar kabar tersebut, bahkan mereka menyempatkan diri untuk menjenguk Yoo Mi setelah mendapat kabar itu.
Akan tetapi setelah orang tuanya pulang, Yoo Mi kembali terlihat depresi. Dia mencoba sekuat tenaga menghabiskan waktu untuk mempersiapkan tes selanjutnya. Lagi-lagi sayang, dia kembali gagal.
Suatu ketika satu mahasiswa kakak tingkat di tempat tinggalnya (indikos kalau di Indonesia) mengajaknya bertemu dengan teman lainnya. Yoo Mi mengaku bila dia salah satu mahasiswa baru di universitas tersebut yang membuat para mahasiswa tersebut heboh karena kecantikan dan kelemahlembutannya.
Hal tersebut membuat salah seorang senior kepincut dan keduanya akhirnya berpacaran. Namun beberapa tahun kemudian, identitas Yoo Mi terbongkar oleh pacar ibunya.
Yoo Mi dan pacarnya yang pada awalnya ingin pergi ke New York akhirnya dibatalkan karena fakta tersebut. Enggak tanggung-tanggung bahkan sang pacar memutuskan Yoo Mi saat itu juga dan meninggalkannya begitu saja. Yoo Mi yang masih sedih tetap menguatkan tekadnya untuk berangkat ke New York karena sudah membeli tiket pesawat. Walaupun tidak dengan sang kekasih.
Di New York dia mencoba menenangkan diri, tapi dia mendapatkan kabar bila ayahnya meninggal. Alhasil, dia langsung pulang dan mengetahui bila sebenarnya ayahnya sudah lama sakit dan Yoo Mi menyesal karena telah membohongi sang ayah tentang studinya. Enggak hanya itu, dia pun terlihat menyesal meminta sang ayah yang sedang berjuang menahan sakit, untuk membiayainya pergi ke New York dengan dalih Yoo Mi mendapatkan beasiswa.
Meninggalnya sang ayah membuat Yoo Mi menjadi tulang punggung keluarga. Binatu yang dikelola sang ayah dulu tidak banyak membantu bahkan bangkrut. Ibu Yoo Mi pun sudah tidak sesehat dulu. Akhirnya Yoo Mi memilih bekerja serabutan, apapun itu.
Hingga suatu ketika dia menerima panggilan kerja di butik terkenal. Butik alat-alat interior yang didesain mewah yang memang diperuntukkan oleh kalangan kelas atas atau sultan. Di butik itu memang digaji sangat cukup, tapi juga dengan imbalan yang melelahkan. Para karyawan bahkan harus siap dibentak karena kesalahan sedikit atau terlalu lelet. Namun mereka tetap bertahan, sebab tidak ada yang berani memberikan gaji tinggi selain di tempat ini.
Pemilik butik ini memiliki seorang putri dengan tabiat yang sama buruk. Dia bernama Lee Hyun Joo, katanya sih seorang profesor lulusan Amerika. Namun setelah kembali ke Korea, dia hanya bersantai dan hobi berbelanja. Selain itu kadangkala Hyun Joo juga membantu mengurus butik milik ayahnya.
Suatu ketika ada sikap Hyun Joo yang membuat Yoo Mi begitu iri. Kerap kali dia memamerkan kekayaannya kepada Yoo Mi, bahkan pun bersikap semena-mena. Hingga pada akhirnya membuat Yoo Mi muak, dan memutuskan membawa berkas identitas Hyun Joo beserta uang butik.
Setelah kabur dari butik, Yoo Mi tinggal di indikos dan mengubah identitasnya sebagai Lee Anna–profesor lulusan Amerika. Lee Anna merupakan nama lain Lee Hyun Joo yang diambil Yoo Mi untuk mengubah hidupnya. Yoo Mi menggunakan identitas tersebut untuk mendaftar sebagai tutor disalah satu tempat les mewah di Seoul.
Anehnya enggak ada yang curiga dengan kehadiran Lee Anna, sebab ijazah juga sertifikatnya merupakan berkas asli yang dia bawa dari kediaman Hyun Joo.
Enggak lama menjadi profesor, oleh rekannya dia dijodohkan dengan seorang pengusaha sukses. Mereka menikah dan menjadi pasangan sejoli idaman. Pernikahan itu membuat Yoo Mi sedikit melupakan kehidupan masa lalunya.
Yoo Mi mencari kakak tingkat yang dulu dekat dengannya dan bilang bila selama ini dia melanjutkan studi di Amerika kemudian menikah. Enggak bisa dipungkiri sih, kakak tingkat tersebut bangga kepadanya.
Hingga suatu ketika, suami Yoo Mi mencalonkan diri sebagai wali kota Seoul. You know-lah, menjadi seorang istri pengusaha saja sudah banyak yang membicarakannya, apalagi kini Yoo Mi akan menjadi ibu orang penting se-Seoul? Enggak bisa dipungkiri sih, Yoo Mi pun kerap ikut serta sang suami dalam melakukan kampanye dll.
Namun tiba-tiba ketika dia kembali ke apartemennya, di dalam lift dia bertemu dengan Lee Hyun Joo–Lee Anna: yang asli. Ternyata keluarga Hyun Joo berada di apartemen mewah yang sama. Alhasil, mereka sering berpapasan. Hyun Joo juga kerap mengintimidasi Yoo Mi karena mengambil identitasnya, bahkan memeras Yoo Mi dengan ancaman akan membongkar semua kebohongannya kepada suami Yoo Mi.
Ketika perang emosi Yoo Mi berkecamuk, dia mendapat berita bila Lee Hyun Joo ditemukan tewas. Kepolisian mengonfirmasinya sebagai bunuh diri. Sebab Hyun Joo diindikasi cukup stres akibat proses perceraian pengambilan hak asuh anaknya dan kebangkrutan keluarganya (kalau engak salah).
Yoo Mi yang mengetahui kabar tersebut sedikit merasa lega pun curiga, sebab dilihat dari karakternya Lee Hyun Joo tidak akan pernah melakukan bunuh diri. Lantas, firasat Yoo Mi benar. Nyatanya Lee Hyun Joo dibunuh suami Yoo Mi karena juga mengancam akan menyebarluaskan kebohongan Yoo Mi. You know-lah, sebagai calon kandidat walikota kasus tersebut dapat mencoreng harga dirinya.
Eh, enggak perlu kaget sih dengan cara main curang suami Yoo Mi. Toh pada dasarnya dia memang orang yang kasar. Dulu dia sempat menikah dan mempunyai anak, tapi anaknya mempunyai keterbelakangan mental dan dikirim ke Amerika. Sedangkan sang ibu, hilang entah dimana.
Kematian Lee Hyun Joo, membuat Yoo Mi pun meradang. Dia diam-diam mengumpulkan bukti kasus-kasus kotor suaminya dan memberikannya kepada kakak tingkatnya untuk dipublikasikan di waktu yang tepat yakni ketika suaminya lengah. Namun tidak semudah itu, mereka masih banyak rintangan. Kendati sang kakak tingkat seorang jurnalis politik.
Pada saat itu, suami Yoo Mi terpilih sebagai walikota Seoul dan sebelum dilantik memutuskan liburan ke Amerika. Dalam perjalanan itu, Yoo Mi mencari tahu dan mengulik istri suaminya dulu. Lantas tanpa bersalah sang suami berkata dengan tersirat bila telah mengakhiri hidupnya.
Dalam perjalan itu, Yoo Mi sudah ada persaan takut pada suaminya. Terlebih saat dibandara sang suami meminjam paspor Yoo Mi entah untuk keperluan apa. Namun kini kekhawatirannya pun sudah tidak berlaku. Dalam perjalanan itu, mobil yang dikendarai suami dan Yoo Mi mengalami kecelakaan. Yoo Mi berhasil keluar, tapi suaminya terjepit. Yoo Mi yang sudah meradang memutuskan melemparkan tas yang sudah disulut api ke dalam mobil. Dengan sekejap, mobil dan isinya terbakar hebat.
Yoo Mi berjalan tertatih dalam kesunyian jalanan padang safana. Dia terlihat lelah dengan kebohongan yang dibuatnya sendiri. Dia menyesali semua yang dilakukannya melalui kebohongannya tersebut.
Sedangkan dipenjuru negera lain, kabar meninggalnya sang walikota telah ramai dibicarakan masyarakatnya, berikut kasus suap dan kejahatan yang dilakukannya. Sehingga rumah duka sepi akibat orang-orang takut diindikasi terlibat kasus yang dilakukannya. Jika kasus telah diungkap, berarti kakak tingkat Yoo Mi berhasil mengekspos bukti-bukti tersebut.
Lantas ke mana Yoo Mi?
Yoo Mi kembali berpetualang. Entah, apakah dia kembali berbohong untuk mengubah takdir kehidupannya yang baru? Namun yang jelas, dia sudah mulai bisa menerima segala bentuk-bentuk kesalahan dalam diri.
Well begitulah kisah drakor Anna, bagaimana tertarik menonton?
Seperti yang telah saya uraikan, alur Anna terlalu cepat. Ada kemungkinan karena drakor ini perlu diringkas menjadi delapan episode saja. Kendati demikian, saya cukup puas dengan akting Suzy ketika mendalami tokoh Yoo Mi. Apalagi pada awal episode, terlihat sangat natural.
Dari drama Anna ini saya menjadi teringat dengan peribahasa “Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan terjatuh jua”. Hal tersebut bukan makna tersirat lagi kan? dari Yoo Mi yang mengambil identitas Lee Anna dengan bagaimanapun taktik menyembunyikannya, pasti akan terbongkar juga.
Selain itu drakor Anna mengajarkan untuk tidak berkata bohong kendati untuk kebaikan, apalagi kepada orang tua. Memang sih, bagus berbohong demi kebaikan. Namun hemat saya ada batasnya. Saya kira enggak salah berterus terang dan mencari solusi bersama-sama, bila itu masih tentang hal-hal umum yang menjadi tanggung jawab orang tua dan memang sudah menjadi hak anak.
Dari tokoh Anna pun saya menangkap satu pesan, bila enggak baik membandingkan diri dengan orang lain. Pada dasarnya manusia telah diberi porsi masing-masing. Akan ada kesempatan dan ruang yang dapat menempatkan “sesuatu hal” datang diwaktu yang tepat. Entah itu tentang karir, jodoh, pekerjaan, kecerdasan, rezeki dan lainnya. Sebab manusia perlu bertawakal, setelah itu biarkan Semesta yang menjawabnya. Kun Fayakun~