fbpx

[Sinopsis & Review] A Haunting in Venice (2023), Mantan Detektif Beraksi Lagi di Acara Pemanggilan Arwah

Hai sobat Blogger Perempuan!

Aku mau mengulas film berjudul A Haunting in Venice (2023), berdasarkan novel Agatha Christie yaitu Hallowe’en Party pada tahun 1969. Dengan beberapa pemeran terkenal, seperti Kenneth Branagh (balik lagi dari film pertama dan kedua), Michelle Yeoh (Crazy Rich Asians) dan Jamie Dornan (terkenal karena Fifty Shades of Grey). Sementara sutradara dan produser juga adalah Kenneth Branagh sendiri, dengan penulis naskah yaitu Michael Green. Film A Haunting in Venice (2023) menceritakan tentang Hercule Poirot yang sudah pensiun, menerima undangan oleh temannya yang seorang penulis cerita misteri untuk menghadiri suatu acara pemanggilan arwah. Mantan detektif ini beraksi lagi setelah terjadi kasus dua tamu yang terbunuh di acara itu.

berlatar di kota Venesia- Italia, pada paska perang dunia ke-2, Hercule Poirot adalah detektif terkenal asal Belgia yang sudah pensiun. Namun ketenangannya suatu hari tiba-tiba terusik dengan kedatangan seorang tamu wanita yang meminta asisten Poirot, Vitale Portfoglio untuk menunjukkan apel kepadanya. Lelaki itu memang meminta si asisten untuk tidak membiarkan orang masuk hanya jika memintanya menangani kasus lagi. Ternyata wanita tadi adalah Ariadne Oliver, penulis cerita misteri yang terkenal. Ariadne meminta Poirot menemaninya ke sebuah pesta Halloween bersama para anak panti asuhan dan di sana akan ada prosesi pemanggilan arwah anak dari si pemilik rumah. Poirot yang tidak percaya akan hantu sebenarnya ingin menolak, tapi Ariadne berhasil membujuknya karena wanita itu ingin menulis novel lagi dan berharap dapat inspirasi dari sana. Terlebih si pemanggil arwah, Joyce Reynolds, menurutnya benar-benar dapat berkomunikasi dengan mereka yang tak kasatmata.

Sang pemilik rumah besar alias palazzo, Rowena Drake adalah mantan penyanyi opera. Beberapa tahun lalu putrinya terjatuh dari balkon dan di punggungnya terdapat bekas goresan panjang yang diduga adalah serangan para arwah penasaran di palazzo tersebut. Dari dulu palazzo itu memiliki legenda mengenai anak-anak yang terkurung. Putrinya, Alicia Drake sebelumnya pernah bertunangan namun pacarnya memutuskan dia. Sejak itu Alicia mulai mendengarkan suara-suara aneh dari dalam dinding. Menurut Rowena, Alicia juga sering melihat penampakan anak-anak dan membuat dia jadi lebih sering berontak. Rowena kemudian mempekerjakan Olga Seminoff untuk menemani Alicia. Olga meyakini palazzo itu memang dihuni banyak roh jahat yang menyebabkan Alicia meninggal. Mantan tunangan Alicia, Maxime juga muncul di acara tersebut dan membuat Rowena marah karena merasa dia tidak mengundangnya.

Joyce, sang cenayang tetap konsisten pada ritualnya walau ketahuan memiliki dua asisten dan malah bersikap lebih aneh. Kursinya berputar-putar, dia mengeluarkan suara yang serak serta keras, mengatakan dirinya seolah-olah sedang dimasuki arwah Alicia. Joyce berteriak-teriak bahwa ada salah satu dari antara mereka di situ yang telah membunuh Alicia. Setelah Joyce sudah tenang, Poirot menemui Joyce dan memintanya untuk menghentikan sandiwara namun wanita itu bersikap seolah benar-benar telah kerasukan. Dia tak memberikan jawaban pasti walau matanya berkaca-kaca. Joyce juga memakaikan jubah yang sejak tadi ia pakai ke tubuh Poirot. Ketika Poirot berjalan ke arah apel yang ada di meja, terdapat bak air di situ dan seseorang mendorong kepalanya masuk ke dalam. Untung Poirot berhasil diselamatkan, tapi ketika tak lama ia tersadar, lelaki itu menyadari sesuatu. Target pelaku yang mau menenggelamkan kepalanya bukan dia, tetapi yang memakai jubah ini sebelumnya yaitu Joyce! Benar saja, Joyce terbunuh dan kemudian diikuti seorang tamu lagi di ruangan tertutup. Siapakah pelaku dan motif sebenarnya dia membunuh Alicia? Siapakah si pemeras yang mengirimkan surat pada Rowena dan Maxime?

Film A Haunting in Venice (2023) katanya cukup memiliki banyak perbedaan dengan novel aslinya, baik dari latar (desa Inggris jika dalam novel- baca terjemahannya di buku terbitan GPU) sampai tokoh-tokoh yang dimodifikasi (ketambahan tokoh Vitale Portfoglio dan Nicholas Holland, serta Joyce versi novel masih remaja). Walau begitu aku sangat menikmati film ini karena ada unsur supranatural, menyenangkan melihat seorang detektif yang selalu berpikir rasional menghadapi kasus yang tampak seolah-olah pelakunya adalah hantu penuh dendam. Review lengkap bisa lihat di link berikut ya 🙂

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Anastasya Prizka
www.postyrandom.com

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram