fbpx

[Sinopsis & Review] The 8 Show (2024), Permainan untuk Memperoleh Uang dengan Menonjolkan Ketidaksetaraan Manusia

“Harapan tentang hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok yang lebih baik dari hari ini menjadi motivasi untuk hidup.” ~ Lantai 3

Halo sobat Blogger Perempuan!

Untuk kamu yang suka series bergenre survival, yuk lihat ulasan drama Korea berjudul The 8 Show (2024) berikut dariku. Merupakan adaptasi dari webtoon Korea populer Money Game & Pie Game karya Bae Jin Soo, dengan sutradara sekaligus penulis naskahnya yaitu Han Jae Rim (pernah menggarap Emergency Declaration). Bertabur beberapa bintang ternama ada Ryu Jun Yeol (Reply 1988), Chun Woo Hee (Unlocked, The Atypical Family), Park Jeong Min (Hellbound) dan Lee Yul Eum (Queen: Love and War). Drama The 8 Show (2024) menceritakan tentang delapan orang terperangkap dalam suatu gedung dan harus melakukan pertunjukan berbahaya untuk mendapatkan hadiah uang yang banyak.

Bermula dari Jin Su yang memiliki utang banyak karena tertipu investasi bodong. Bayangkan saja, dia memberikan pesangon bekerjanya selama 10 tahun juga meminjam uang, namun ternyata tak berlipat ganda. Jin Su sudah mencoba mencari kerja di berbagai tempat, minimarket sampai menjadi pembersih gedung tinggi yang keamanannya tak terjamin serta berusaha berhemat sebisa mungkin. Namun dengan perhitungannya yang cermat, dia yakin tak akan bisa membayar semua utang-utangnya dengan gaji kecil. Bisa saja seumur hidupnya ia harus pakai untuk bekerja. Merasa putus asa, Jin Su mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan. Namun muncul notifikasi masuk ke HP-nya dengan uang sejuta won tiap pesan yang ia dapat. Si pengirim pesan menawarkannya untuk ikut acara dengan iming-iming uang banyak dan mau membeli waktu si Jin Su. Jika bersedia, dia bisa masuk ke mobil limusin mewah yang muncul kemudian.

Jin Su akhirnya masuk ke mobil dan mendapati properti di dalamnya berbentuk gelas wine hanyalah palsu. Sampai di sebuah gedung, ia masuk ke dalam, isinya studio bioskop berukuran besar. Di atas meja ada deretan kartu bernomor yang peletakkannya tak beraturan karena yang lain sudah tidak ada (sepertinya nomor 1-8). Ada surat pula berisi peraturan bahwa jika ada yang meninggal maka otomatis acara akan terhenti, tanpa menjelaskan apa yang harus peserta lakukan di sana. Jin Su berpikir keras, semula ingin mengambil beberapa gepok uang yang tergeletak. Namun kemudian dia memilih masuk ke balik gorden merah karena merasa percuma untuk kembali ke kehidupan lamanya dengan gaji kecil.

Di balik gorden itu terdapat sebuah arena besar berbentuk permainan anak-anak, dengan kolam renang, toko baju serta kedai makanan palsu. Ada jam besar dan gedung berlantai delapan pula. Untuk menaiki gedung itu hanya ada tangga saja, Jin Su masuk ke kamarnya di lantai 3 sesuai kartu yang ia ambil. Kartu tersebut berfungsi sebagai kunci kamar. Ada sebuah kotak yang terbuka di kamarnya, plus banyak kamera yang menyorot.

Dalam kotak besi itu terdapat pakaian dan sepatu yang harus ia pakai, sementara barang-barangnya plus pakaiannya sendiri mesti ia masukkan di situ. Ada buku petunjuk yang ia pelajari dan Jin Su memperhatikan angka yang tertera di papan digital dalam kamar. Rupanya per menit ia mendapat 30 ribu won. Pihak penyelenggara menyediakan makanan dan minuman gratis, sementara isi kamar itu kosong. Untuk membeli barang, perlu memakai interkom yang tergantung dan harga barang akan tertera di papan skor, lalu akan terpotong dari jumlah uang yang peserta raih. Tidak ada suara di balik telepon. Selain itu harga beli dari barang akan menjadi 100 kali lipat dari biasanya di pasaran. Jin Su yang merasa kedinginan akhirnya membeli barang-barang terjangkau seperti koran dan kardus bekas untuk dijadikannya selimut dan tempat tidur. Jika melanggar peraturan maka hadiah uangnya akan terpotong setengah.

Jin Su terbangun dengan teriakan seorang wanita. Dia cepat-cepat keluar dari kamar dan melihat ada enam orang di sana yang berkumpul, seseorang di lantai bawah ikut muncul. Jalannya agak pincang. Masing-masing tidak memberitahukan nama, jadi mereka hanya memanggil sesuai dengan nomor lantai. Mereka tidak boleh keluar kamar dari jam 12 malam hingga jam 8 pagi. Di luar jam itu mereka boleh berada di luar kamar. Selain itu, tidak boleh membawa barang-barang hasil pembelian dari kamar keluar. Rupanya di arena tengah gedung itu terdapat papan skor yang tertera waktu. Mereka bisa membeli apapun dengan interkom yang ada dan mengurangi waktu di arena. Barang akan keluar di alun-alun.

Bagian yang paling kusuka dari drama Korea The 8 Show ini tentu saja alur ceritanya! Mengambil cerita tentang permainan mendapatkan uang yang mungkin sudah biasa, tetapi dengan eksekusi yang bagus. Alurnya seperti menyimpan metafora situasi bermasyarakat zaman sekarang, bahkan cocok dengan kondisi suatu negara.

Review lengkap bisa lihat di link berikut ya 🙂

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Anastasya Prizka
www.postyrandom.com

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram