Setiap Ramadan sering kali muncul penjual takjil dadakan di dekat rumah. Ada penjual kolak, es buah-buahan, aneka gorengan, dan lain-lain. Menjelang sore hari, di jalan dekat rumah padat dengan para penjual takjil.
Saat saya dan anak-anak keluar naik motor, jalanan padat sekali. Semua penjual sibuk melayani pembeli. Ikut senang kala melihat para penjual “panen”.
Rupanya yang berburu takjil Ramadan tidak hanya umat Muslim yang menjalankan puasa. Saya lihat di media sosial banyak orang non-Muslim yang ikut memeriahkan tradisi Ramadan, dengan cara berburu takjil.
Lucu melihat orang-orang dari berbagai keyakinan yang bersaing membeli takjil. Katanya yang non-Muslim ini mulai berburu takjil di jam-jam orang puasa lemas. Alhasil ketika orang-orang puasa ini mulai berkeliling membeli takjil, sudah banyak takjil yang habis. 😀
Omong-omong, penasaran nggak sih dengan arti kata “takjil” dan bagaimana mulanya? Lalu apa yang memicu seseorang kalap membeli takjil? Juga bagaimana cara agar tidak kalap? Baca selengkapnya di sini ya.