Siapa sih yang tidak ingin jatuh cinta?
Memiliki seseorang yang membuat kita merasa happy dan bersemangat, partner ngobrol dan melakukan sesuatu yang se-frekuensi, dan menjadi ‘rumah’ saat kita merasa lelah dengan segala hiruk-pikuk dunia.
Saya rasa semua orang ingin mencintai dan dicintai.
Akan tetapi, tidak semua orang siap menerima adanya patah hati. Padahal dalam kehidupan dua hal ini tidak dapat terpisahkan, cinta adalah anugerah dan patah hati adalah musibah.
Apabila teman-teman saat ini sedang mengalami life after break up dan sedang berusaha untuk bangkit, saya sarankan untuk menonton film “The Architecture of Love”. Film ini merupakan adaptasi dari novel “The Architecture of Love” karya Ika Natassa.
The Architecture of Love bercerita mengenai sebuah perjalanan emosional dari dua orang yang terluka karena cinta dan berusaha untuk berdamai dengan luka. Film ini tidak hanya bercerita tentang kisah romantis yang cringe, akan tetapi menceritakan kisah cinta dalam perspektif orang dewasa. Dimana kedua tokohnya berusaha untuk pulih dari trauma masa lalu serta berusaha kembali menemukan gairah hidup setelah mengalami patah hati.