“Jangan dekat-dekat, orang itu kena kusta! Nanti kamu ketularan, lho!”
Kata-kata itu dulu sewaktu kecil sering terdengar dari orang dewasa di sekitar saya. Saat itu di tahun 90-an, penyakit kusta masih sering dijumpai ada di masyarakat. Tidak selangka seperti sekarang.
Seiring waktu, kini kusta memang sudah bisa dibilang penyakit yang cukup jarang dijumpai di masyarakat. Makin jauh berkurangnya kasus penyakit kusta ini tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat bahwa mereka yang sudah sembuh dari kusta tidak akan menulari orang di sekitarnya.
Bahkan, masih ada masyarakat yang menganggap kalau kusta adalah penyakit kutukan yang tidak bisa sembuh, lho! Padahal aslinya faktanya nggak seperti itu.
Hingga akhirnya, ada fakta yang menyedihkan yang banyak terjadi di masyarakat. Para penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta atau OYPMK, sering mendapat perlakuan diskriminatif. Mulai dari menerima bullying atau perundungan, hingga bahkan tidak diterima kerja. Alasannya ya tu tadi, pernah sakit kusta, dan takutnya nanti malah menulari ke teman kerjanya.
Padahal faktanya ternyata nggak seperti itu, lho! Mereka yang menyandang OYPMK ini sudah menjalani pengobatan dan benar-benar dinyatakan sembuh. Mereka pun membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Karena adanya kondisi itulah yang akhirnya membuat Berita KBR bekerja sama dengan NLR Indonesia mengangkat tema ‘Memberikan Kesempatan Kerja bagi Disabilitas dan Orang yang Pernah Mengalami Kusta? Kenapa Tidak?’ pada acara Ruang Publik KBR.
Tulisan lengkapnya bisa dibaca di blog ya.