fbpx

🌸 Cerita Atthakatha – Pupha Vagga 🌸

🌸 (✿◠‿◠) 🌸

I’ve been looking for so long
Through the darkest path of all
Climbing up only to fall, again
To find the one eternal light

In the darkest time of night
I see the beautiful moonlight
Through the darkest time of life
I finally see the Truth

The truth that blows away
The dark clouds in my mind
Now I have found the way

Only Dhamma is my way
From now and forever
No other way is mine
Until the end of time

♫♫♫ Dhamma Is My Way ♫♫♫

Halo sobat 😃🌸

welcome back to true direction, nama seperti band yang bikin project musik ini. Kali ini, aku mau tulis ulang dhammapada atthakatha (cerita yang menyajikan peristiwa-peristiwa sehingga akhirnya Buddha mengucapakan syair ini, seperti amanat kalau dimapel Bahasa Indonesia, ya sobat. Syair dan Cerita ini udah sering muncul diberagam macam media tentang cerita Pupha Vagga – Bunga-Bunga ini, bahkan yang sering kita ingat, terlebih ada lagu buddhis nya “Harumnya Kebajikan”. So, let’s go kita baca ceritanya sambil dengerin lagunya boleh banget nih sobat!

Cerita dimulai 🌸🌸🌸

Dhammapada 54-55 Kisah Pertanyaan Ananda

Di suatu senja, Y.A. Ananda sedang duduk sendiri. Dalam pikiran beliau timbul masalah yang berkaitan dengan bau dan wangi-wangian. Ia berpikir, “Harumnya kayu, harumnya bunga-bunga, dan harumnya akar-akaran semuanya menyebar searah dengan arah angin, tetapi tidak bisa berlawanan dengan arah angin. Apakah tidak ada wangi-wangian yang dapat melawan arah angin? Apakah tidak ada wangi-wangian yang dapat merebak ke seluruh dunia?”

Tanpa menjawab pertanyaan sendiri, Y.A. Ananda menghampiri Sang Buddha dan meminta jawaban dari-Nya.

Sang Buddha mengatakan, “Ananda, andai saja ada seseorang yang berlindung terhadap Tiga Permata (Buddha, Dharma, Sangha), yang melaksanakan lima latihan sila, yang murah hati dan tidak kikir, seseorang yang sungguh bijaksana dan layak memperoleh pujian. Kebajikan orang tersebut akan menyebar jauh dan luas, dan para bhikhu, brahmana dan semua umat akan menghormatinya di mana pun ia tinggal”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 54 dan 55 berikut:

🌸 Harumnya bunga, tidak dapat melawan arah angin 
Begitu pula harumnya kayu cendana, bunga tagara, dan melati.
Tetapi harumnya kebajikan, dapat melawan arah angin,
harumnya nama orang bajik dpaat menyebar ke segenap penjuru 

🌸 Harumnya kebajikan 
adalah jauh melebihi harumnya kayu cendana,
bunga tagara, teratai, maupun melati 

 

♫♫♫ Tak kan pernah goyah tekad siswa sang buddha, menghadapi dunia, berpegang pada dhamma ♫♫♫

#edisimenyambuthariAsadha

🌸 Finding Paradise Wherever We Go 🌸

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Mega Handoko
Halo sobat 🤗 #dengaralambernyanyi ☘️

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram