Februari, bulan cinta berjuta umat. Di luar semua kontroversinya, jarang ada yang refer bulan Februari sebagai bulan dengan jumlah hari tersedikit dalam setahun.
Coklat, bunga, boneka, cookies, dan permen jadi simbol sekaligus ide kreatif bisnis musiman di bulan Februari.
Gue pernah sih pada sebuah bulan Februari membeli berbagai jenis coklat yang lucu-lucu untuk diberikan pada semua orang di tempat kerja. Ga hanya untuk departemen gue tapi juga untuk departemen lain, termasuk bos gue. Trus niat banget juga pake ditulisin note satu per satu bagi tiap individunya.
At that time, I felt abundant. Love was overflowing. Tempat kerja gue seperti mencapai era keemasan dengan tim yang smart, solid, easy going, and fun.
Kebetulan semua rata-rata seumuran, termasuk dengan big boss. So, I just couldn’t be more grateful.
Oya, tempat kerja gue waktu itu didominasi perempuan. Semua petingginya perempuan. Jadi urusan yang agak girly-cheesy kayak gini justru bikin hubungan kerja lebih cair.
MONTH OF LOVE
Balik ke bulan Februari, lebih seringnya bulan ini diidentikkan dengan bulannya cinta romansa. Padahal kita semua juga tahu bahwa bentuk cinta lebih dari itu.
Kita mengekspresikan rasa cinta kepada orang-orang yang kita cintai dengan berbagai cara. Tak jarang kita sibuk menyiapkan acara atau kejutan untuk mereka.
We want them to know how much we love them, how much we care about them, and how important they are to us.
Tapi pernah ga kita juga ingat untuk mengapresiasi diri kita sendiri?
Pernah ga kita menunjukkan betapa besarnya kita sayang sama diri kita sendiri dan peduli sama diri kita sendiri? Pernah ga kita mengatakan pada diri betapa berartinya diri kita?
Jika belum, maka inilah saatnya…
IT’S YOUR TURN NOW
Ini saatnya kamu mencintai diri kamu sendiri.
Mencintai diri sendiri itu tidak selfish.
Tapi mencintai diri sendiri juga bukan berarti selalu melulu tentang diri kita.
