Hai semuanyaa..
Senang sekali, kali ini aku kembali lagi ngeblog, nih… setelah sekian minggu aku disibukkan dengan pekerjaan, akhirnya aku bisa sharing di blog ini. Nah, kali ini aku mau berbagi pengalamanku tentang proses migrasi rekening bank BNI Syari’ah ke rekening BSI (Bank Syari’ah Indonesia). Semoga, pengalamanku kali ini dapat bermanfaat bagi kalian, yaah…
Yuk, langsung saja…
Awal Mula Menjadi Nasabah BNI Syari’ah
Sekedar cerita, aku menjadi nasabah bank BNI Syari’ah sejak tahun 2016 lalu, dimana aku membuat rekening ini untuk tujuan pembayaran kuliah. Yups, kampus tempatku kuliah memang bekerjasama dengan BNI Syari’ah salahsatunya, untuk metode pembayaran biaya kuliah.
Yang membuat aku makin tertarik ketika membuat rekening BNI Syari’ah ini adalah metode wadi’ah dalam setiap transaksinya. Wadi’ah berasal dari wada’asy syai-a, yang artinya meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada orang lain yang sanggup menjaga sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. Secara sederhana, metode ini tidak memungut biaya administrasi tiap bulannya. Wah, cocok banget nih buat nabung tanpa khawatir uang tabungan berkurang karena terpotong biaya sana-sini, hehehe