Semuanya terjadi di siang weekend nan cerah. Berawal dari kiriman di salah satu member di grup Whatsapp-ku, sebuah pesan yang telah diteruskan berulang kali berisi informasi pendaftaran vaksin COVID-19 di puskesmas dekat rumah. Vaksin ini dikhususkan untuk golongan tenaga kesehatan, pendidik, dan pedagang pasar.
Aku sendiri, terus terang saja tidak terlalu antusias dengan gegap gempita vaksin COVID-19 yang mulai didistribusikan di Indonesia sejak awal tahun ini. Berbeda denganku, suamiku sangat bersemangat untuk divaksin. Alasannya, dengan divaksin, adalah salah satu bentuk ikhtiar kita dalam memerangi pandemi ini.
Dalam tulisan kali ini, aku akan menceritakan pengalamanku vaksin COVID-19 tahap 1 di puskesmas beberapa waktu yang lalu. Aku juga akan sharing tips aman vaksinasi. Semoga tulisan ini bisa membantu setiap orang yang akan menerima vaksin COVID-19 juga nantinya.