Kejadian ini bermula ketika saya dan beberapa teman yang bisa dibilang bestie main ke rumah salah satu diantara kami di daerah Kabupaten Sleman. Kami ngobrol dan bersendau gurau dengan asyiknya. Hingga mulailah perut terasa keroncongan. Si tuan rumah menawarkan masak bareng di dapurnya. Tentu saja kami melongo mengingat tidak ada yang bisa masak diantara kami.
Tak disangka tak diduga, salah satu bestie mengiyakan tawaran tuan rumah. Sontak kami semua mentertawakan. Karena dia adalah orang yang sangat tomboy diantara kami. Baik dari sifat cueknya juga penampilannya. Tapi dengan yakinnya dia langsung bergegas ke dapur yang ditunjukkan oleh tuan rumah.
Melihat stok bahan yang tersedia di lemari es milik tuan rumah, bestie yang tomboy tadi langsung memutuskan untuk membuat tempe mendoan dan es kopyor sintetis. Wait! Apakah yang dimaksud dengan es kopyor sintetis? Bukankah di lemari es tuan rumah tidak ada kelapa kopyor satupuan? Dengan terdiam dan bagaikan terhipnotis kami langsung menuruti perintah dari si tomboy yang seakan – akan menjadi leader pada kegiatan masak kali ini.