Pada bulan Agustus 2015 saya membeli laptop di Aceh dan membawanya ke Beijing. Kapasitas yang saya inginkan untuk desain dan pengeditan film. Ya, waktu itu saya sedang getol-getolnya studi magister di jurusan International Journalism di Beijing. Kemampuan saya sangat limited dan merasa perlu mengejar segera sebelum lulus kuliah. Apalagi melihat kemampuan teman-teman saya di atas rata-rata.
Sebagai salah satu penyemangat, saya menggunakan tabungan dari uang beasiswa untuk membeli satu unit laptop dari Taiwan. Tentu saja, namanya barang baru pasti disayang setengah dead. Apalagi belinya tidak mudah. Namun karena belinya kepepet jadwal keberangkatan ke Beijing, saya tidak sempat mengutak atik untuk mendandani lagi. Termasuk memasang anti gores pun tidak sempat. Akhirnya saya memutuskan untuk memermak di Beijing saja.