Halo pembaca ceria, siapa disini yang penasaran bagaimana rasanya menggendong koala? Yuk mari saya ceritakan.
Bisa terbang ke Australia saat itu adalah hal yang ajaib bagi saya. Terlebih sempat menggendong koala. Berita terbaru dari BBC Indonesia, menyatakan kalau koala telah ditetapkan sebagai hewan yang terancam punah. Untunglah saya udah pernah nggendong.
Perjalanan saya ke benua Australia sebetulnya sudah beberapa tahun silam. Tepatnya tahun 2016, saat saya ada sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Lha, kok baru di posting sekarang??? Iya, soalnya dulu itu saya masih cupu, gak pernah kepikiran buat posting posting. Jadi ya udah, cuma foto-foto aja, terus diendepin deh di album atau folder dokumentasi.
Emang sekarang udah gak cupu? Gak juga sih, masih tetep, cuma sok gaul aja.
Kota yang saya datangi saat itu adalah Townsville. Sebuah kota yang terletak disebelah timurlaut Australia, dan termasuk negara bagian Queensland.
Townsville adalah salah satu pintu masuk utama jika kita ingin mengunjungi karang terbesar di dunia, the Great Barrier Reef. Memiliki beberapa spot wisata yang terkenal, di antaranya adalah Billabong Sanctuary.
Billabong Sanctuary, sebuah suaka margasatwa atau tempat perlindungan hewan yang mulai dibuka untuk ecotourism pada tahun 1985.
Suaka ini memiliki luas sekitar dua hektar, dan ditinggali lebih dari 50 jenis hewan asli (native) Australia, termasuk kanguru, koala, wombat, anjing dingo, burung kakaktua, dan burung emu.
Di suaka inilah saya bertemu, menggendong, dan juga ngobrol sama koala. What, ngobrol??