Siapa yang tidak tahu Google Search? Hampir dapat dipastikan semua orang menggunakannya untuk mencari informasi yang dibutuhkan di internet. Tapi, apakah kamu tahu cara kerja Google Search?
Pengguna internet yang ingin mencari informasi, tinggal mengetikkan kata kunci yang diinginkan di Google Search lalu voila! muncul halaman-halaman situs yang relevan dengan informasi yang mereka cari. It’s like a magic!
Namun, prosesnya tidak sesederhana itu lho. Ada tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Google hingga akhirnya bisa menampilkan deretan situs-situs yang berisi informasi paling sesuai dengan apa yang kita, pengguna internet, butuhkan.
Secara umum ada 3 langkah dasar dalam cara kerja Google Search, yaitu Crawling, Indexing, dan Serving (dan Ranking).
Kamu mau tahu cara kerjanya? Yuk, kita bahas satu per satu!
3 Cara Kerja Google Search
Crawling
Hal pertama yang dilakukan Google dalam cara kerjanya adalah melakukan crawling. Crawling atau perayapan adalah proses di mana Google menelusuri setiap halaman baru di internet secara terus menerus.
Google menggunakan spider atau Googlebot untuk mencari konten di internet dan memeriksa setiap konten dari setiap URL atau alamat situs yang ditemukan.
Caranya dengan mengunjungi atau meng-crawl setiap halaman untuk mencari tahu dan menganalisis apa yang ada di dalamnya, seperti konten teks, non-teks, serta tata letak visual secara keseluruhan.
Ini berguna bagi Google untuk menentukan hasil pencarian yang akan ditampilkan kepada pengguna Google Search.
Kalau diumpamakan dengan sederhana,proses crawling ini seperti sensus penduduk yang berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain untuk mencatat data warga di setiap rumah.
Dengan data yang dikumpulkan itu, kita jadi tidak perlu datang ke rumah satu per satu ketika akan mencari nama seorang warga. Cukup dengan menelusuri data yang sudah dikumpulkan.
Indexing
Selanjutnya, Google akan melakukan indexing atau pengindeksan. Indexing adalah proses di mana Google akan menyimpan dan mengorganisir konten atau data yang ditemukan selama proses crawling, kemudian mengirimnya ke “Daftar Indeks”, yaitu sebuah database raksasa milik Google yang berisi lebih dari ratusan milyar halaman website.
Sekali lagi, agar mudah memahaminya, saya mengibaratkan Daftar Indeks ini sebagai perpustakaan. Jadi Google menyimpan apa yang telah ia temukan selama proses crawling ke dalam daftar-daftar yang tersusun di dalam ‘perpustakaan’ besar miliknya.
Nah, setelah sebuah halaman selesai diindeks dan masuk ke Daftar Indeks, kemudian ada yang melakukan pencarian, jika halaman website kamu relevan dengan keyword yang dicari, maka Google akan memunculkannya di halaman hasil pencarian.
Baca Juga : Pentingnya SEO Bagi Para Blogger, Jangkau Lebih Banyak Pembaca
Serving (dan Ranking)
Terakhir, Google akan mengurutkan serving (penayangan) dan ranking (pemberian peringkat) atas konten mana yang paling relevan dengan pencarian user. Saat pengguna melakukan penelusuran di halaman pencarian, maka Google akan mencoba untuk menampilkan hasil yang paling sesuai dari daftar indeksnya dengan pencarian user.
Google memberikan tampil hasi pencarian bedasarkan banyak faktor, juga dengan mempertimbangkan hal-hal seperti lokasi, bahasa, dan perangkat pengguna (desktop atau ponsel).
Misalnya, jawaban untuk penelusuran “Bengkel Mobil Terdekat” bagi pengguna di Bandung akan berbeda dengan jawaban bagi pengguna di New York.
Google memastikan tidak menerima pembayaran dalam pemberian peringkat atau ranking halaman hasil pencarian, dan pemberian peringkat dilakukan Google secara terprogram.
Alur Cara Kerja Google Search
Saat ini semua orang dapat dengan mudah melakukan pencarian informasi di internet dengan menggunakan mesin pencari Google. Setiap kali melakukan pencarian, sebenarnya ada ribuan, bahkan terkadang jutaan, halaman website yang relevan dengan apa yang dicari.
Tapi, ketika user melakukan pencarian di internet dengan mengetikkan kata kunci tertentu, Google tidak serta merta berselelancar mencarinya di ‘lautan internet’. Google Search hanya mencari kata kunci tersebut di Daftar Indeks yang sudah dibuat melalui proses crawling sebelumnya.
Dari daftar itulah hasil pencarian akan ditampilkan kepada user. Tak heran, jika proses dari pengetikan kata kunci ke tampilan hasil pencarian sangat singkat.
Algoritma Google Search
Kamu mungkin sudah pernah mendengar istilah ‘algoritma’ dalam matematika, yaitu langkah demi langkah yang harus kita ikuti saat melakukan perhitungan.
Selain digunakan dalam perhitungan matematika, algoritma juga dipakai dalam pemrosesan data oleh mesin (komputer). Tentunya ada rumus dan instruksi yang disusun agar mesin pencari memakainya saat memproses data. Google memakai algoritma untuk memproses jutaan bahkan milyaran data yang mereka miliki.
Contohnya, saat seorang mengetikkan kata “Apple” di Google Search, maka mesin harus diberi arahan data mana yang harus ditampilkan terlebih dulu. Tanpa adanya arahan, mesin akan menampilkannya secara acak dan tidak relevan.
Tanpa adanya algoritma yang benar, sebuah situs penjual “Apel” bisa tampil di halaman depan. Padahal, yang dimaksud oleh pencari adalah Apple Inc. perusahaan teknologi asal Amerika.
Karena cara berpikir manusia sangat kompleks, maka penyempurnaan selalu dilakukan oleh Google. Secara berkala Google Search melakukan perbaikan dan pembaharuan (update) algoritmanya.
Google telah melakukan peningkatan signifikan pada algoritma mesin pencariannya, yang dikenal dengan istilah BERT (Bidirectional Encoder Representations Transformers).
BERT
BERT adalah teknik yang digunakan untuk menjembatani antara bahasa manusia dan bahasa mesin.
Teknik teknologi ini akan membuat sistem pencarian lebih mudah untuk memahami konteks pencarian yang dimaksud oleh user. Caranya dengan menelaah korelasi dari setiap kata kunci yang diketik.
Baca Juga : 8 Tips Membuat Tulisan SEO dan Human Friendly, Mudah Kok!
Ketika Google Meng-update Algoritmanya
Google sebenarnya cukup sering memperbarui algoritmanya. Bahkan setiap tahun Google meng-update algoritma Google Search pernah melakukan 3234 kali update algoritma dalam kurun waktu satu tahun saja (Sumber : Niagahoster.com).
Alasannya, karena sistem yang dimiliki Google masih jauh dari sempurna, sehingga perlu dilakukan perbaikian dan update untuk meningkatkan akurasi hasil pencarian yang ditampilkan kepada pengguna.
Selain memperbarui bagian kecil, Google juga memperbarui bagian besarnya “major”. Perubahan ini seringkali berdampak pada strategi Search Engine Optimization (SEO) dan hasil pencarian yang berubah cukup signifikan.
Website/blog yang tidak sesuai dengan update algoritma Google terbaru, akan mengalami kerugian. Dampaknya, ranking website bisa turun dan pengunjung akan jauh berkurang.
Apa yang harus dilakukan ketika Google meng-update algoritmanya?
Idealnya kita harus mengikuti setiap perubahan yang terjadi pada algoritma Google. Kita harus berubah dalam mengelola SEO website kita.
Intinya, teknik SEO tidak selalu tetap. Kita harus bisa terus meng-update diri dengan informasi terkini agar tidak ketinggalan. Setiap perubahan yang dilakukan oleh Google akan berdampak pada pencarian situs kita.
Karenanya, ada sejumlah hal yang bisa kita lakukan untuk menyesuaikan SEO website kita dengan perubahan yang dilakukan oleh Google. Di antaranya:
- Memeriksa kembali kecepatan loading website
- Mengecek kembali optimasi On Page
- Melakukan optimasi Off Page lainnya yang masih memungkinkan
- Meningkatkan kualitas konten yang dibuat.
Wah, istilah apalagi tuh?
Tenang, saya akan jelaskan di postingan selanjutnya ya. Stay tune!
Baca Selengkapnya
Visit Blog