Di era digital ini membuat foto semakin terasa mudah dan menyenangkan. Kita hanya tinggal \\\’klak klik\\\’ puluhan bahkan ratusan foto pun bisa tercipta dalam sekali perjalanan saja. Tidka lagi dipusingkan dengan harga roll film yang mahal hingga biaya cetak.
Tetapi, bagi saya pribadi, mencetak foto tetap sebuah keharusan. Saya memilih foto yang benar-benar spesial dan mencetaknya di ID Photobook.
Membuka lembar demi lembaran tentu menyenangkan. Karena semua fotonya berasa spesial. HasilĀ dari sortiran sekian banyak foto. Setiap fotonya memiliki cerita yang terasa istimewa.
Saya memilih ID Phobook karena kualitasnya. Kertasnya tebal dan hasil fotonya juga jelas. Saya pun tidak dipusingkan dengan urusan design. Tinggal kumpulkan foto mana aja yang mau saya cetak. Kemudian kirim lewat email. Tidak membutuhkan waktu lama, album foto pun selesai dicetak.
Saking senangnya, saya sudah memiliki 3 album. Sepertinya akan terus mencetaknya di sini. Hanya saja saya gak bisa dalam waktu cepat. Kendalanya karena saya menyiapkan waktu untuk mensortir foto yang akan dicetak.
Rasanya ingin cetak semua. Tetapi, kan gak mungkin. Karena saya ingin albumnya benar-benar spesial. Bertema juga gitu, lho. Dan semacam best of the best dari banyaknya foto yang dimiliki. Gak sekadar bagus atau enak dilihat. Jadi semacam menyimpan kenangan terindah di dalam album foto.
Melihat foto juga seperti menikmati perjalanan waktu. Flashback ke belakang. Tetapi, yang bagian indah-indahnya aja. Senang kalau ada anggota keluarga yang senyum-senyum saat melihat foto. Melihat wajah-wajah yang bahagia di foto tersebut.
Saya sering melakukannya. Membuka album lama ketika masih kecil. Makanya saya masih tetap ingin meneruskan kebiasaan mencetak foto. Lagipula melihat foto melalui album juga gak ribet. Tinggal buka seperti kita membaca buku.
Penyimpanannya juga gak sulit. Saya menyimpannya di ruang tamu. Kalau ada tamu atau keluarga yang mau lihat, silakan aja. Karena bukan foto yang bersifat terlalu privasi.
Suka cetak foto juga? Yuk simak cara membuatnya di blog KekeNaima