Sebenarnya saya termasuk orang yang suka sayur, tapi kalau sayurnya diolah menjadi bentuk lotek atau gado-gado, biasanya saya skip karena tidak terlalu cocok di lidah saya jika sayur dicampur dengan bumbu kacang. Namun, akhir-akhir ini, muncul pengecualian (tentang sayur dan bumbu kacang) semenjak saya tinggal di Ponorogo. Saya dikenalkan dengan nasi pecel yang berhasil membuat lidah saya jatuh cinta! Orang-orang biasa mengenalnya dengan sebutan nasi pecel pinggir sawah Pak Brujul.
Nasi pecel ini baru saya temukan semenjak tinggal di Ponorogo, yang ternyata menjadi salah satu makanan khas Jawa Timur. Pengenalan saya dengan nasi pecel berawal dari ajakan teman-teman suami untuk kumpul dan sarapan bareng. Saat itu, kami janjian di nasi pecel pinggir sawah Pak Brujul. Rupanya, nasi pecel ini jadi langganan anak-anak Gontor. Selain terkenal dengan hidangannya yang enak, suasana dan tempatnya pun begitu mendukung. Makan dengan makanan dan suasana khas pedesaan.