Beberapa waktu lalu aku ngobrol sama salah seorang teman, dia adalah kakak kelasku waktu SMA dulu. Ngobrol dengannya selalu saja membuatku bersemangat dan perbincangannya pun selalu membangun. Obrolannya berawal dari story-nya yang membahas tentang Identitas Perempuan, sambil membagikan satu postingan ini di Instagram.
Menarik bagaimana selama ini yang perempuan selalu didorong untuk menjadi punya identitas yang kuat dan berdaya. Sayangnya, makin ke sini narasinya justru membuat seakan berdayanya perempuan ini dinilai dari seberapa banyak perempuan bisa menghasilkan. Bagaimanakeberdayaan perempuan selalu disangkut pautkan dengan seberapamampu perempuan dalam menghasilkan Rupiah demi Rupiah. Tapi, apa berdaya memang demikian?
Kali ini aku coba berbagi sedikit kegundahan tentang definisi berdaya bagi perempuan. Cek selengkapnya di sini.