Hi Deears,
Judul di atas saya tulis dalam bahasa Jawa. Anglaras ilining banyu angeli, ananging ora keli. Sebuah falsafah Jawa yang artinya adalah menyesuaikan mengalirnya air, sengaja mengikuti arus tetapi tidak terbawa arus. Sebuah filosofi yang artinya cukup dalam. Filosofi ini didasari pada ajaran Islam dimana sebagai umat Islam yang baik diharapkan bisa mengikuti arus perkembangan jaman tanpa menjadi terlena di dalamnya. Perkembangan teknologi di dunia global telah membuat banyak kemudahan bagi kita untuk mengakses segala informasi. Sebegitu mudahnya sehingga ujung jari kita terkadang mengetuk tombol “share” tanpa memvalidasi kebenaran informasi tersebut. Mereka yang mudah terbawa arus biasanya akan menjadi korban dari ke-tidak-sahih-an informasi tersebut. Tidak sedikit dari kita yang kurang bisa menempatkan diri di lingkungan sosial dan akhirnya kehilangan jati dirinya karena mengikuti arus yang belum tentu sesuai dengan kemampuannya atau hanya demi sebuah pujian, bahkan menghalalkan segala cara untuk meraih sebuah pengakuan termasuk menebarkan gosip atau hoax yang menjatuhkan sesama.
Saya mau membahas bagaimana menjadi perempuan yang punya value di tengah serbuan teknologi dan informasi tersebut yang kemudian berimbas pada perubahan pola pikir, cara pandang dan gaya hidup seseorang. Kehormatan dan harga diri terkadang menjadi hal yang sengaja di lupakan oleh perempuan di jaman yang semakin edan ini. Lalu bagaimana caranya menjadi perempuan elegan atau berkelas yang tau menempatkan diri dan bersikap serta tetap memegang teguh prinsip hidupnya meskipun bergaul bersama dengan banyak macam orang dan dalam berbagai macam situasi? Baca Yuk.